SUMENEP, koranmadura.com – Desa Gowa-Gowa Kecamatan/Kepulauan Raas diduga mulai tercemar setelah perusahaan minyak dan gas bumi PT. Kangean Energy Indonesia (KEI) melakukan eksploitasi di daerah setempat.
Kepala Desa Gowa-gowa, Sahrani mengatakan, perubahan yang tampak sejak adanya kegiatan eksploitasi migas oleh PT. KEI, masyarakat sekitar ketika melakukan penangkapan ikan seringkali pulang dengan tangan hampa. Sehingga tidak bisa menutupi biaya operasional melaut.
Bagian daratan wilayah tersebut juga diduga mulai tercemar. Kata Sahrani, saat ini sudah banyak tumbuh-tumbuhan mati tanpa diketahui sebab pastinya. Pepohonan yang biasa berbuah sudah tidak lagi berbuah. “Seperti kelapa, pisang, singkong dan sebagainya,” katanya.
Namun ia tidak memastikan, apakah wilayahnya tercemar akibat aktivitas PT. KEI di daerah itu atau tidak. Sahrani menuturkan, sekitar tiga bulan lalu pihak perusahaan sudah mengambil sampel berupa air untuk dilakukan penelitian untuk memastikan tercemar atau tidak.
Namun, hasil penelitian oleh PT. KEI sejauh ini belum disosialisasikan. Pihaknya mengaku sudah berusaha menghubungi pihak perusahaan untuk segara mendapatkan kepastian, tapi tidak mendapat respons. “Sampai saat ini kami masih belum mendapat kabar,” pungkasnya.
Ketua Community Development (CD) Migas Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto belum bisa memberikan penjelasan mengenai dugaan tersebut. Saat diminta penjelasannya terkait beberapa persoalan berkaitan dengan migas, dia enggan memberikan penjelasan.
“Kalau yang berkaitan dengan teknis, ditanyakan langsung ke ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral),” katanya singkat.
Untuk diketahui, mayoritas masyarakat Gowa-Gowa berprofesi sebagai nelayan. Di antara mereka juga ada yang bertani. Hanya saja, pertanian yang mereka lakukan tidak setiap waktu. Pertanian hanya bersifat musiman.
Saat ini PT KEI menggarap sumur migas di Pulau Pagerungan dan sumur Terang Sirasun Batur (TSB) di perairan Pulau Komirian Kecamatan Raas setelah melakukan eksploitasi di Sepanjang. Sumur yang di Sepanjang ditinggalkan karena minyaknya habis.
(FATHOL ALIF/MK)