
SAMPANG, koranmadura.com – Korban kebakaran, Ilham, warga Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, marah kepada petugas pemadam kebakaran (damkar) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang. Pasalnya, petugas damkar lamban bergerak. Akibatnya, rumahnya nyaris terbakar setelah si jago merah melalap dapurnya, Rabu (17/6).
Atas kebakaran itu, Ilham merasa tidak terima dengan pelayanan petugas damkar lantaran saat menghubungi tidak direspons baik. Bahkan, Ilham mengaku berulang kali mencoba menghubungi petugas dan pejabat BPBD juga tidak ada respons.
Namun, secara tiba-tiba, petugas damkar serta dua unit mobil tangki datang dan langsung bergerak cepat di wilayah kebakaran. Saat petugas hendak menyemprot dapur yang kebakaran itu, lebih dulu dimarahi oleh pemilik rumah dan warga lainnya bahkan hampir terjadi saling pukul. Namun, masih ada warga yang memisahkan.
Menurut keterangan dari warga setempat, Firdaus, kebakaran itu terjadi lantaran pemilik rumah lupa mematikan kompor saat memasak air. Sehingga, api menjalar ke dinding dapur yang terbuat dari kayu. Tak lama kemudian, api mulai membesar hingga nyaris merembet ke rumah warga lainnya. Beruntung, warga yang melihat kebakatan itu langsung mamadamkan. “Meski seluruh bangunan dapur ludes, beruntung tidak sampai menelan korban,” jelasnya.
Kapolsek Kota Sampang AKP Iqbal Gunawan menerangkan, kebakaran tersebut untuk sementara dilatarbelakangi akibat pemilik rumah lupa mematikan kompor saat memasak. Pada waktu, api kompor merembet ke dingding dapur yang terbuat dari kayu. Sehingga terjadi kebakaran. “Sementara penyebab kebakaran itu akibat lupa mematikan kompor,” terang AKP Iqbal Gunawan saat ditemui di lokasi kejadian.
Kata Iqbal, kerugian dalam kebakaran tersebut ditaksir kurang lebih mencapai Rp 5 juta keatas. Sebab, alat perabotan dapur yang ada hampir ludes semua. Bahkan, atap dapur serta kayunya sudah tidak bisa digunakan lagi. “Kalau kerugiannya, insaallah kurang lebih lima juta,” ungkapnya.
Terpisah, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Akh Fauzan, mengakaui datang kelokasi setelah api berhasil dipadamkan oleh warga setempat menggunakan alat ala kadarnya. Mengingat laporan dari warga setempat baru diterima oleh petugas setelah api sudah dipadamkan. “Kimi sampai ke lokasi, api sudah dipadamkan oleh warga,” singkatnya.
(RIDWAN/LUM)