BANGKALAN, koranmadura.com – Jelang H-3 perayaan lebaran Idul Fitri 1436 H, jalan rusak dan berlubang di kawasan pantura tak kunjung diperbaiki. Padahal janji UPT Bina Marga Provinsi di Bangkalan berjanji akan menutup seluruh lubang di kawasan tersebut sebelum hari H. Akibatnya, banyak warga mengeluh atas pembiaran jalan tersebut. Sebab, sudah lama jalan dibiarkan rusak.
Pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Sabiyan mengeluhkan kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki. Kerusakan tersebut sudah hampir 2 tahun. Jalan ambles dan berlubang, hampir merata di jalan tersebut.
Salah satu warga setempat, Hasan (35) mengatakan, kebanyakan pengendara sepeda motor harus hati-hati saat melintas di jalan yang berlubang. Perbaikan yang dilakukan tidak menyeluruh, hanya di Jalan Raya Bancaran saja, sedangkan di kawasan itu tetap berlubang.
“Kerusakan jalan tersebut sudah lama, tetapi belum ada penanganan dari pihak terkait. Sekarang kan mau lebaran, masak tetap dibiarkan rusak. Tambal pun tidak dilakukan,” jelasnya.
Menurut dia, banyak titik jalan yang ambles, penanganan yang dilakukan lambat. Tak sedikit pengendara motor, akibat tidak mengetahui kondisi jalur tersebut yang mengalami kecelakaan. Menurutnya, jelang arus mudik, diperkirakan akan membuat pengguna jalan bisa kaget dan bisa mengalami kecelakaan.
“Kami berharap ada penanganan dari pemerintah melalui dinas terkait. Jangan hanya janji untuk perbaikan, kenyataannya tetap saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Bangkalan, Mahmudi menyesalkan kinerja dinas terkait yang tak bisa menyelesaikan masalah pantura. Sebab jalanan rusak hampir menyeluruh. Apalagi, saat ini adalah arus mudik bagi warga Madura. Tentunya, jalan rusak tidak membuat nyaman pengendara.
“Kan sudah ada anggarannya, kenapa kok masih dibiarkan rusak. Arus mudik kan sudah berjalan. Di tambal pun masih belum dilakukan,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah provinsi sudah mengalokasikan dana sekitar Rp 46 Miliar untuk perbaikan jalan pantura. Hingga mendekati lebaran, perbaikan yang dilakukan belum selesai. Padahal dirinya mendesak agar perbaikan bisa diselesaikan sebelum lebaran.
“Jika seperti ini kan masyarakat yang dirugikan. Kondisi jalan rusak bisa membahayakan pengendara, terutama roda dua,” kesalnya.
(MOH RIDWAN/RAH)