BANGKALAN, koranmadura.com – Ratusan guru Sekolah Dasar Negeri di lingkungan UPT Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Tanah Merah mengeluh, karena rapelan gaji yang menjadi hak mereka tak kunjung cair. Selama 6 bulan mereka tak menerima haknya itu. Terhitung sejak Januari 2015 hingga bulan ini. Padahal, PNS di lingkungan Pemkab Bangkalan lainnya sudah tuntas terbayar. Tak hanya itu, para PNS di lingkungan kerja setempat juga belum menerima.
Sumarni, salah satu guru SDN di Tanah Mereh membenarkan mengenai masalah belum cairnya hak para guru. Padahal rapelan gaji tersebut bisa membantu kebutuhan hidup mereka. Besarannya sekitar 6 persen dari gaji pokok. “Hingga saat ini kami belum menerima rapel kenaikan gaji yang menjadi hak kami, sejak bulan Januari 2015 lalu,” terangnya.
Kepala UPT Disdik Tanah Merah Miskawi menjelaskan, keterlambatan pembayaran rapelan gaji ratusan guru SDN dan PNS di jajarannya disebabkan belum turunnya surat keputusan (SK) penyesuaian gaji (impassing) dua guru agama SDN. Mereka bernama Nurul Hamam dan Hasiah. Jika salah satunya saja mengalami inpassing, maka pembayaran rapel gaji bisa ditunda.
“Memang terlambat, karena sesuai ketentuan pusat. Kalau ada satu orang saja dari guru yang mengalami inpassing, pembayaran rapel gaji ditunda hingga prosesnya selesai,” jelasnya.
Dia menjelaskan, proses inpassing dua guru agama SDN itu sudah beres beberapa minggu yang lalu. Rapel gaji ratusan guru SDN dan PNS di jajarannya bisa segera dicairkan. Sebab sebenarnya setelah lebaran lalu, rapel gaji sudah bisa dicairkan. Akan tetapi, ditambah ada kendala lain. Bendahara gaji UPT Disdik Tanah Merah sakit dan belum lama sembuh menyebabkan pencairan tersebut tertunda.
“Kemungkinan hari ini (Kamis, 6/8) bisa dibayarkan. Sebab semua syarat yang berkaitan dengan pengajuan pencairan rapel guru dan PNS ke Bank Jatim sudah tidak ada masalah,” paparnya.
(MOH RIDWAN/RAH)