
SUMENEP, koranmadura.com – Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sumenep mendesak pemerintah agar lebih serius memperhatikan nasib para pedagang pasar. Khususnya pedagang di Pasar Anom Baru, terlebih yang jadi korban kebakaran pasar tahun 2007 silam. Mengingat, sampai saat ini pembangunan pasar tradisional terbesar belum ada kejelasan, kapan akan selesai.
Ketua APPSI Sumenep Moh. Subaidi mengatakan, pemerintah setempat harus lebih serius lagi memperhatikan para pedagang pasar. “Jangan sampai mereka dibiarkan menunggu terlalu lama pembangunan pasar itu,” paparnya, Kamis (15/10).
Ia menilai, sejak beberapa tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Sumenep terkesan tidak peduli terhadap para pedagang pasar. Indikasinya, pembangunan fisik Pasar Anom Baru pasca kebakaran tak kunjung selesai.
“Sepertinya, pemerintah memang tidak serius memperhatikan nasib para pedagang. Mereka sepertinya sengaja dibiarkan oleh pemerintah. Masak untuk membangun pasar bagi para pedagang harus memakan waktu bertahun-tahun,” harannya.
Dikatakan, jika musim kemarau nasib pedagang pasar mungkin tidak terlalu memprihatinkan. Namun keadaan akan berbalik ketika mulai masuk musim penghujan. Menurutnya, bukan hanya pembeli yang akan merasa tak nyaman karena kondisi pasar yang becek, tapi pedagang juga akan merasakan hal yang sama.
Sebab itu, ia berharap pengurus publik, baik eksekutif maupun legislatif, khususnya Komisi II DPRD Sumenep yang membidanginya mendesak pihak investor agar segera menyelesaikan pembangunan pasar tersebut. Sehingga tak sampai terjadi pemutusan kontrak.
Karena, sambungnya, kalau sampai terjadi pemutusan kontrak, dapat dipastikan pembangunan pasar tersebut akan molor kembali. “Intinya, semua pihak harus lebih memperhatikan nasib para pedagang pasar. Jangan dibiarkan!” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sumenep Imam Sukandi mengatakan, pemerintah memberi target kepada investor agar menyelesaikan pembangunan pasar tersebut akhir tahun ini. Jika tidak, maka akan putus kontrak antara pemerintah dan investor.
Sedangkan Ketua Komisi II DPRD Sumenep AF Hari Ponto mengatakan, pihaknya akan memanggil seluruh pihak terkait, termasuk investor untuk meminta agar pembangunan pasar tersebut segera diselesaikan sebelum target yang ditentukan.
Meskipun, secara informal dia mengaku sudah pernah bertemu dengan pihak investor dan rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan pasar tersebut. “Dan mereka mengaku siap untuk menyelesaikan sesuai targer,” katanya beberapa waktu lalu.
(FATHOL ALIF/MK)