
SAMPANG, koranmadura.com – Massa dari Desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedungdung, dan Desa Tolang, Kecamatan Banyuates yang melakukan demonstrasi pada Rabu (21/10) masih menduduki kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang hingga Kamis (22/10).
Mereka memilih tidak pulang sejak hari pertama demonstrasi pada Rabu (21/10). Massa dari dua desa tersebut rela menginap guna untuk mempertahankan tuntutannya yang ditujukan kepada Bupati Sampang A Fannan Hasib dan Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono.
Pantauan Koran Madura, massa tersebut terdiri dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa, baik perempuan maupun laki-laki. Ratusan massa tersebut tidak akan beranjak sebelum mendapat jawaban atas tuntutannya yang meminta Pemkab Sampang segera melakukan pemberhentian tahapan pemilihan kepada desa (pilkades) di dua desa tersebut. Sebab, tahapannya dinilai bermasalah dan penuh kecurangan.
Juru bicara Desa Batuporo Barat Tamsul mengatakan, pihaknya tidak akan beranjak pulang sebelum mendapatkan jawaban tegas dari Bupati Sampang A Fannan Hasib. Menurutnya, apabila tuntutan massa dari dua desa itu tetap tidak mendapatkan respon, maka akan ada massa tambahan yang siap bergabung dan menduduki Kantor Bupati Sampang.
“Jika hari ini belum ada jawaban dari Pemkab, maka tidak menutup kemungkinan akan ada masa tambahan yang akan menduduki kantor Bupati. Sebab persoalan ini bukan main-main,” ucapnya, Kamis (22/10).
Salah satu massa menambahkan, pihaknya akan tetap bertahan untuk mempertahankan tuntutan yang sudah menjadi komitmen bersama. Bahkan dirinya mengaku rela tidur di area kantor dan makan seadanya untuk mendapatkan jawaban dari Bupati Sampang.
“Ya, kami semua tidur di pinggiran jalan ini mas, untuk makan ada yang mengirim. Memang ada sanak keluarga salah satu massa yang tinggal di wilayah perkotaan, jadi kemarin hingga tadi pagi itu sudah menghabiskan 5 sak beras untuk memasak. Kebanyakan dari kami ini tidak mandi,” ucap salah seorang massa yang enggan disebut namanya.
Akibat adanya ratusan pendemo tersebut, aktivitas di Kantor Pemkab Sampang tampak terganggu. Bahkan, sejumlah abdi negara telihat sepi di ruang kerjanya.
(MUHLIS/LUM)