BANGKALAN, koranmadura.com – Ratusan proyek pengeboran sumur dangkal “Pantek” baru digarap oleh pemkab Bangkalan. Padahal, waktu untuk pengerjaan tersebut kurang dua bulan sebelum tutup tahun. Ada sekitar 115 sumur yang digarap untuk membantu lahan petani agar bisa dimanfaatkan saat musim kemarau. Anggaran tersebut diperoleh dari APBN Perubahan 2015 sebanyak Rp 7 miliar.
Kepala Bidang Sarpras Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan, Supriadi menyampaikan, proyek tersebut merupakan program pemerintah pusat melalui dana APBN Perubahan. Masuk ke pemkab Bangkalan sebanyak Rp 18 miliar. Ada empat kegiatan yang tengah dikerjakan. Namun, bidangnya hanya menangani pelaksanaan sumur dangkal dengan anggaran Rp 7 miliar.
“Sampai akhir tahun, pengerjaan sumur tersebut pasti selesai. Sebab, banyak pihak ketiga yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut. Pengembang wajib menyelesaikan kontrak sesuai perjanjian,” terangnya.
Dia menjelaskan, tiap pekerjaan sumur dangkal dialokasikan dana sebesar Rp 62,5 juta. Untuk kedalaman maksimal 30 meter. Akan tetapi, biasanya sumur dangkal akan muncul airnya tidak sampai 30 meter. Oleh karena itu, anggaran tersebut ditambah dengan pembelian pompa air. Sumur dangkal tersebut diperuntukkan untuk membantu petani dalam memelihara tanaman.
“Setiap proyek pengeboran air, pasti sampai keluar airnya. Sebab, ada dilahan pesawahan. Itu untuk membantu petani mengelola tanamannya,” ujarnya.
(MOH RIDWAN)