SUMENEP, koranmadura.com – Rumah Kepala Desa Dasuk Laok, Kecamatan Dasuk, Ruhawa, dikepung ratusan warga karena mengamankan maling sarung, Selasa (10/11). Ratusan warga yang kesal dengan ulah pencuri itu, mengepung rumah kadesnya dan meminta Ruhawa melepas pencuri sarung tersebut.
Pencuri sarung yang diamankan Ruhawa adalah Hodi (27), warga Dusun Maddungan, Desa Dasuk Laok. Ruhawa mengamankan pencuri itu karena pihaknya tidak ingin warganya bertindak anarkistis. Sementara warga ingin menghakimi secara beramai-ramai.
Warga sudah mempersiapkan puluhan botol berisi bensin, yang diduga akan digunakan untuk membakar tersangka. Namun keinginan warga terpaksa kandas, lantaran kepala desa tidak memberikan tersangka pencuri sarung kepada warga, sehingga satu persatu di antara mereka pulang setelah menunggu berjam-jam di sekitar rumah kades.
“Karena Kades Dasuk Laok tidak mau melepas Hodi, satu persatu di antara mereka pulang ke rumah masing-masing. Sementara puluhan botol bensin yang sudah dipersiapkan juga dibawa pulang,” kata Zali, warga Desa Dasuk Laok, yang turut menyaksikan kerumunan warga di rumah Ruhawa, Rabu (11/11).
Menurutnya, pengepungan tersebut bermula dari Hodi bin Alwan mencuri dua buah sarung milik Zainal, serta uang Rp 60 ribu, Selasa (10/11) sekitar pukul 15.00 Wib. Aksi resedivis itu diketahui oleh tetangga Zainal, yang memang sudah menguntit gerak-gerik tersangka dari kejauhan.
Dan temuan tersebut kemudian diberitahukan kepada warga yang lain, serta dilaporkan pada kepala desa. Mendapat kabar ada maling beraksi pada siang hari, warga yang sudah lama memendam amarah pada tersangka langsung mengejar tersangka ke rumahnya.
Namun warga tidak menemukan tersangka di rumahnya, sehingga warga kesal dan ingin membakar rumah tersangka. Tapi niat anarkistis warga dapat dibendung, setelah kepala desa setempat turun tangan dan berjanji akan menemukan tersangka. Dalam waktu sekitar satu jam, tersangka berhasil ditemukan oleh kepala desa mereka. Hodi ditemukan ngumpet di rumah salah satu warga di Desa Dasuk Laok.
Selanjutnya, pencuri sarung tersebut dibawa ke rumah Kepala Desa Dasuk Laok untuk dimintai keterangan. ”Massa yang sudah menunggu di sepanjang jalan, terus memukuli tersangka di boncengan sepeda motor Pak Kades. Bahkan terus mengikuti perjalanan tersangka hingga ke rumah Pak Kades. Tapi emosi akhirnya dapat diredam, dan massa memilih bubar,” bebernya.
Sementara Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Hasanuddin, mengaku telah mendengar peristiwa tersebut. Namun belum menerima laporan resmi dari Polsek Dasuk. ”Saya memang mendengar ada maling ditangkap di Dasuk, tapi saya belum mendapat laporan resmi dari Polsek Dasuk,” pungkasnya.
(JUNAIDI/MK)