SAMPANG, koranmadura.com – Kekeringan yang menimpa sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang terus mengundang keluhan warga. Beberapa warga desa di Kecamatan Karang Penang mengeluhkan peran pemerintah karena walaupun menjadi daerahnya menjadi langganan kekeringan, tetapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang tidak pernah memberikan perhatian khusus.
Munasit (33) warga asal Desa Dulmatet, Kecamatan Karang Penang mengeluhkan bencana kekeringan yang ada di desanya. Sebab diakuinya, untuk menikmati air bersih dirinya harus rela mengeluarkan uang simpanannya sebesar Rp 250 ribu untuk membeli air sebanyak satu tangki yang berisi 1500 liter. Bahkan dikatakannya, kekeringan tidak hanya dialami oleh dirinya melainkan warga yang berada disekitarnya juga merasakan kering kerontanya lahan yang ada di desanya.
“Hingga sejauh ini, Pemkab Sampang tidak peduli dengan bencana kekeringan yang ada di desa kami, warga Karang Penang tidak pernah di beri bantuan distribusi air, melainkan kami sendiri yang harus mendapatkan air. Ada Empat daerah yang sangat kering dan sangant membutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-harinya yaitu di Desa Dulmatet, Karang Penang Oloh, Poreh dan Gunung Kesan. Apalagi di daerah kawasan Utara yaitu Batu Beih Timur,” ucapnya kepada Koran Madura, Senin (2/11).
Selain itu dirinya memaparkan bahwa warga Karang Penang yang membutuhkan air sangat banyak sekali hampir kurang lebih 1500 penduduk memerlukan air. Selain itu dirinya mengatakan, akibat kekeringan yang terjadi hampir tujuh bulan lamanya, warga yang mayoritas mengandalkan sektor pertanian menjadi lumpuh. “Akibat kekurangan air, warga disini tidak lagi melakukan aktivitas pertanian. Jadi perekonomian di empat desa ini lumpuh. Jadi saya dan warga yang juga memerlukan air meminta dinas terkait untuk tidak lepas tangan mengahadi persoalan kekeringan yang ada di desa kami,” tegasnya.
Sementara Plt Kepala BPBD Sampang Anang Joenaidi mengatakan bahwa untuk daerah Karang Penang tidak semua daerah termasuk kering kritis. Sehingga pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi kembali dengan pelaksana lapangan guna mengetahui sejauh mana pelaksanaan lapangan dalam mendistribusikan bantuan air bersih.
“46 Desa yang menjadi inventarisir daerah kekeringan kritis, kami sudah menyalurkan bantuan air kepada mereka. Dan untuk Karang Penang yang di sebutkan itu, berdasarkan hasil survei teman-teman dulu dan seingat saya, itu tidak termasuk daerah kering kritis. Tapi kami pernah bantu mendistribusikan air ke daerah sana satu kali dengan dibantu LPBI NU. Bahkan pihaknya berjanji akan memperhatikan daerah Karang Penang dan sesegera mungkin mengkoordinasikan kembali dengan petugas lapangan,” janjinya.
(MUHLIS/LUM)