SUMENEP, koanmadura.com – Perahu Layar Motor (PLM) Nusa Cendana Indah yang mengangkut bahan material untuk pembangunan dermaga di Desa Karamian, Pulau Karamian, tenggelam di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep.
“Kasus tenggelamya kapal barang tersebut diketahui setelah tujuh awak kapal tenggelam itu diselamatkan oleh awak perahu nelayan asal Jawa Tengah yang melintas di perairan sebelah barat Pulau Masalembu. Kapal barang tersebut tenggelam pada Jumat (25/5),” ujar Sekretaris Desa Karamian Amirullah melalui telepon, Sabtu (26/12) malam.
Kata dia, tujuh awak kapal barang yang tenggelam itu langsung ditampung di rumah Mustakim, warga Dusun Sumberhidup, Desa Karamian. “Kami memang mendapat informasi dari Pak Mustakim. Tujuh awak kapal barang itu berhasil diselamatkan awak perahu asal Jawa Tengah pada Sabtu siang dan selanjutnya ditampung di rumah Pak Mustakim,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui penyebab tenggelamnya kapal barang itu maupun bahan-bahan material yang diangkut kapal tersebut, termasuk identitas tujuh awak kapal. “Kami belum bisa berkomentar banyak, karena sebatas menerima laporan dan untuk sementara belum bertemu dengan tujuh awak kapal barang tersebut,” katanya.
Amirullah juga mengemukakan, sesuai informasi dari Mustakim, kapal barang tersebut berangkat dari Surabaya dengan tujuan Pulau Karamian dengan mengangkut bahan-bahan material pembangunan dermaga setempat.
Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Hasanuddin mengungkapkan, kapal barang yang tenggelam di perairan Pulau Masalembu, bertolak dari salah satu pelabuhan di Gresik, Jawa Timur.
“Kapal nahas tersebut berangkat dari Gresik dengan tujuan Pulau Karamian, Masalembu, dengan mengangkut bahan material pembangunan dermaga di Desa Karamian. Itu sesuai informasi dari awak kapal tersebut,” ujarnya.
Kapal barang yang mengangkut bahan material pembangunan dermaga di Pulau Karamian, di antaranya semen dan batu coral itu, tenggelam di perairan sebelah utara Pulau Masalembu pada Jumat (25/12) sekitar pukul 06.00 WIB.
“Kapal barang tersebut berangkat dari Gresik pada Rabu (23/12). Kapal itu dihadang kondisi cuaca laut buruk di sekitar Perairan Masalembu sejak Kamis (24/12) dan tenggelam pada Jumat (25/12) setelah sebelumnya oleng dan terbalik,” kata Hasanuddin.
Ia menjelaskan, tujuh awak kapal tersebut sempat terapung di laut sekitar 24 jam setelah kapalnya tenggelam. “Mereka ditolong oleh perahu nelayan asal Rembang, Jawa Tengah, yang melintas di lokasi kejadian, dalam kondisi selamat pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Pulau Karamian,” ucapnya.
Hasanuddin juga mengemukakan, kapal nahas tersebut diawaki oleh tujuh orang dan semuanya bukan warga Sumenep. Tujuh awak kapal itu adalah H Taqwim (nakhoda), Mate, Suhardi, Zainuddin, Gusnadi, Nurdin, dan Bahri.
“Mereka dalam kondisi sehat. Saat ini, mereka ditampung di mess proyek pembangunan dermaga dan kondisi kesehatannya telah dicek oleh petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Karamian,” kata Hasanuddin.
Secara terpisah, Pasi Intel Kodim 0827 Sumenep Kapten CBA M. Yuli Irawan mengungkapkan, Perahu Layar Motor (PLM) Nusa Cendana Indah tenggelam akibat diterjang ombak besar.
”Pada Kamis (24/12), PLM itu diterjang ombak besar, sehingga air laut banyak yang masuk ke kapal perahu. Sehingga meskipun sudah dibuang dengan menggunakan pompa air tidak mampu,” katanya.
Untuk diketahui, Kabupaten Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan, salah satunya Kecamatan Masalembu. Desa Karamian adalah salah satu desa di Kecamatan Masalembu yang merupakan pulau tersendiri dan terpisah dari ibu kota Kecamatan Masalembu yang berada di Pulau Masalembu. Dalam kondisi cuaca laut kondusif, perjalanan laut dari Pulau Masalembu ke Pulau Karamian dengan menggunakan perahu motor membutuhkan waktu sekitar enam jam.
(JUNAEDI/ANT/MK)