
SUMENEP, koranmadura.com– “Jika ingin dilihat dunia, maka kalian harus menulis!,” kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat memberikan motivasi kepada sejumlah pemuda dalam penutupan Karantina Menulis yang diadakan oleh Roemah Ilmoe bekerja sama dengan Koran Madura dan Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), Sabtu (20/2) Siang bertempat di Sekretariat KJS.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Fauzi itu banyak bertutur tentang perjalanan hidupnya. Menurut penuturannya, perjalanan karirnya sebagai seorang pengusaha muda hingga saat ini menjadi Wakil Bupati Sumenep diawali dengan menulis. “Berkat belajar menulis, alhamdulillah sekarang saya bisa menjadi seperti ini (Wakil Bupati, Red.),” tukasnya.
Fauzi menceritakan, dulu ia pernah bekerja di Tabloid Indonesia di Jakarta, mulai dari menjadi wartawan, redaktur hingga diangkat redaktur pelaksana di media tersebut waktu itu. Sampai pada akhirnya, ia “berjudi” dengan dirinya sendiri dengan mendirikan media sendiri, yaitu Majalah Media Indonesia.
Berawal dari menjadi pemimpin redaksi Media Indonesia, menurut lelaki yang baru saja dilantik menjadi Dewan Pertimbangan PDIP Sumenep itu, pada perjalanannya dia bisa mendirikan beberapa perusahaan. Dari yang awalnya hanya tiga perusahaan, saat ini dia mengaku sudah memiliki enam perusahaan.
“Semua itu, saya akui karena saya dulu pernah belajar menulis,” paparnya. Berdasarkan pengalaman pribadinya itu, Fauzi mengatakan bahwa menulis bisa menjadikan sesorang menggapai mimpinya. Dengan menulis pula, seseorang akan bisa menjadikan dirinya sendiri berguna kepada masyarakat. “Lebih-lebih, menulis bisa membuat kita tak akan dilupakan sejarah,” tandasnya.
Ia mengaku senang karena hari ini masih ada pemuda yang mau belajar menulis. Karenanya, dia mengaku sangat mengapresiasi sejumlah pemuda yang menjadi peserta Karantina Menulis. “Saya yakin, jika kalian tak berhenti berproses setelah belajar menulis hari ini, suatu saat kalian akan menjadi orang hebat. Menjadi orang Sumenep yang dilihat oleh dunia,” tukas Fauzi.
Selebihnya, berpesan agar para pemuda di Sumenep secara umum agar optimis menatap masa depannya sendiri. Sebab, kehidupan menurutnya harus dijalani dengan penuh optimisme. “Jangan sekali-kali pesimis menjalani hidup ini. Karena perasaan seperti itu hanya akan menjerumuskan seseorang ke dalam jurang penyesalan di masa akan datang,” pungkasnya. (ALIF/SOE)