
SUMENEP, koranmadura.com- Bukan Achmad Fauzi jika terlihat formal dan elitis dalam hal apapun. Kini, kesederhanaan dalam bersikap kembali ditunjukkan olehnya saat menyapa warga Sumenep dengan mengayuh sepeda ontel, Minggu (28/2) pagi. Para warga seolah tak percaya jika seseorang tanpa pengawalan ketat dengan topi merah kombinasi kaos abu-abu dan celana hitam itu adalah pemimpin Sumenep yang baru dilantik beberapa waktu lalu oleh Gubernur Jatim.
Sikapnya yang supel dan tampil apa adanya itu tidak hanya ditampakkan saat keliling kota Sumekar. Ia kembali membuat guyub suasana saat mampir ke Pasar Minggu. Beberapa orang dibuat tertegun melihat sikap yang tak formal. Apalagi ketika melempar senyum dan sesekali membuat suasana hidup dengan candaan khasnya.
Pantauan, saat ia memarkir sepeda ontelnya di pasar minggu, tanpa basi-basi mantan jurnalis itu langsung nyelonong masuk keramaian dan menawar krupuk rajungan. “Lancar pak, melleya kaule sabungkus, jhe’ rang larang, pamodha,” ucapnya kepada salah satu penjual. Usai dibungkusin satu, sosok yang biasa dipanggil oleh Bang Uji itu bersalaman dan langsung pergi. Sang penjual pun tertegun sebentar tanda baru sadar bahwa ternyata yang beli krupuknya adalah orang nomor dua di Sumenep.
Tak hanya itu, Bang Uji kembali membuat penjual bubur ayam salah tingkah saat dirinya langsung memesan bubur ayam. “Bubur bu,” ucapnya sambil duduk bersama para pembeli lainnya. “Eh, pak Wabup,” ucap penjual bubur singkat dan dibalas senyum oleh Bang Uji sembari meberikan tanda agar tidak boleh ramai. Pengusaha muda itu akhirnya bincang-bincang bersama segerombolan pemuda yang juga mengantre menunggu giliran.
“Kuliah atau sekolah?,” tanya Wabup. “Sekolah mas,” jawabnya. “Serius belajar ya, Sumenep butuh generasi yang unggul,” katanya singkat. Usai bincang-bincang, segerombolan anak muda tadi pun sadar bahwa yang mengajaknya berbicara adalah Wakil Bupati Sumenep. Akhirnya, lambat laun mereka mulai menambahkan ekspresi sungkan, bahkan mau pindah duduk. “Sudah, duduk sini, tak usah sungkan, saya ingin bincang-bincang bersama kalian,” katanya sembari diamini oleh mereka.

Usai serap aspirasi tidak formal dengan beberapa pemuda dan warga, beberapa awak media menghampirnya, kemudian melakukan wawancara santai. “Saya jalan-jalan pagi aja sembari mendengar keluhan warga terkait Sumenep. Kan tidak selamanya harus formal jika ingin melakukan serap aspirasi,” ucapnya sambil ditemani sepeda ontelnya.
Ia menjelaskan bahwa kata mereka, tata ruang kota Sumenep belum sepenuhnya sempurna. “Perlu ada revitalisasi tata ruang kota kota. Mana yang boleh bangun itu berdiri, dan mana ruang terbuka hijau yang tak boleh dikikis habis oleh pabrik dan perumahan. Termasuk, mereka juga minta penataan taman adipura lebih bagus, termasuk ada tempat khusus untuk odong-odong. Selain itu, pasar juga mendapat perhatian agar pedang merasa aman dan nyaman saat berjualan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Wabup dari partai moncong putih itu, ketika bertemu dengan beberapa pemuda, mereka ingin di Sumenep ada balai Pemuda yang khusus ujuk kreativitas anak muda. Termasuk juga soal memikirkan soal SDM pemuda dalam menghadapi MEA. Tidak hanya itu, mereka juga butuh sentra khusus untuk produk-produk unggulan, sehingga bisa laku dijual di luar Madura. “Insya Allah, semua aspirasi mereka akan kami tampung. Tentu ada program prioritas, tetapi semua itu memang ada dalam 9 program unggulan pemerintahan Busyro-Fauzi. Tak perlu khawatir, doakan semoga lancar,” jelasnya. (SOE)