PROBOLINGGO | koranmadura.com – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Niatnya, juragan krupuk ini hendak mengikuti pesta rakyat di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, meregang nyawa. Naas, ditengah perjalanan motor yang ditumpangi bersama adiknya, oleng terkena hempasan bus. Korban pun jatuh dan tersambar kendaraan dari arah berlawanan.
Senin (25/4) pagi, sekira pukul 05.45 WIB, Hj. Satariya (60) bersama adiknya, Ali Usman (40) berangkat dari kediamannya, jalan Pesantren III RT2/RW1, Desa Karangkliwon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Keduanya hendak mengikuti pesta rakyat.
Ketika melintas di jalan raya Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tepatnya di depan depot Elok, motor yang ditumpangi keduanya disalip bus, dari arah barat atau searah.
Namun, kedua kendaraan ini tidak bersinggungan. Motor sport hitam yang dikemudikan Ali, melaju dengan kecepatan sedang. Hanya saja karenanya, motor oleng terkena hembusan angin dari bus tersebut.
“Saya tidak sampai jatuh, hanya oleng saja. Tetapi kakak tidak dapat menyeimbangkan diri. Akhirnya jatuh ke tengah jalan,” ujar Ali, seraya menangis histeris, di Kamar Mayat RSUD Dr. Moch. Saleh, Kota Probolinggo.
Ali mengatakan, saat terjatuh di tengah jalan itulah, janda beranak tiga tersebut tersambar truk yang datang dari arah berlawanan (timur).
“Akibat terjatuh tersebut, kakak saya Hj. Satariya nyawanya tak tertolong hingga pundak kanan korban juga patah,”tandasnya.
Kondisi truk, yang tidak diketahui identitasnya hingga kini belum juga ditemukan. Jasad korban kemudian dilarikan ke RSUD Dr. Moch. Saleh, Kota Probolinggo.Selanjutnya sepeda motor Nopol N 4879 OT, diamankan petugas guna penyelidikan lebih lanjut.
Kanit Laka Polres Probolinggo Kota, Iptu Agus Wahyono, membenarkan, terjadi kecelakaan tragis tersebut.
“Berdasarkan informasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban tidak berkontraksi dengan bus. Tetapi hanya terkena anginnya saja. Kemudian tersambar truk dari arah berlawanan,”paparnya. (M. HISBULLAH HUDA)