
SAMPANG | koranmadura.com – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang tak pernah sepi dari keluhan pasien. Mayoritas keluhannya terkait dengan pelayanan dokter dan penyimpangan prosedur.
Yang terbaru, salah satu pasien BPJS mendatangi Posko Kesehatan di depan RSUD Sampang dan berkeluh kesah tentang pelayanan dokter. Dia mengaku ditelantarkan tanpa diberi arahan ketika hendak membeli obat di Apotek yang ada di dalam RSUD Sampang.
“Ada salah satu ibu berusia 40 tahun, peserta BPJS asal Desa Taman, Kecamatan Jrengik hendak berobat ke salah satu ruang Poli. Namun ketika hendak menanyakan obat di Apotek yang ada di dalam RSUD, malah oknum penjaga Apotek justru tidak memberikan arahan serta menyuruh membeli obat di luar,” ucap salah satu tim Posko Kesehatan, Moh Jakfar kepada Koran Madura, Senin (18/4).
Seharusnya, kata dia, pihak RSUD sebagai pelayan masyarakat hendaknya memberikan arahan kepada pasien yang hendak berobat seperti memberikan arahan untuk meminta resep ke dokter yang bersangkutan. Tidak hanya itu, pihaknya mengaku pasien tersebut juga sempat dimarahi oleh oknum petugas apotik tersebut.
“Setelah dari dalam, dengan raut muka kebingungan pasien itu ke posko kami menceritakan keluhannya. Nah setelah itu saya mengantarkan ibu itu, eh malah ibu itu dimarah-marahi dan disuruh beli obat di luar,” ujarnya.
Humas RSUD Sampang Yuliono ketika dikonfirmasi tampak santai menjawab persoalan tersebut. Pihaknya berjanji akan melakukan kroscek terkait pembelian obat ke luar yang diarahkan oleh oknum RSUD Sampang.
“Saya sedang rapat. Suruh anter ke tempat saya saja, nanti saya beri arahan. Terkait apotek, nanti kami lihat dulu,” ucapnya singkat.
Sekadar diketahui, dengan banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan RSUD Sampang, Karang Taruna Sampang bersama tim mendirikan posko kesehatan yang berlokasi di jalan Rajawali, Kota Sampang. Sejak seminggu didirikan, posko tersebut mencatat sebanyak 53 orang yang mengeluhkan pelayanan RSUD Sampang dalam berbagai aspek. (MUHLIS/LUM)