SAJAK CEMARA I
Surat cemara dan bisikan pasir
Kuterima kala jeda zikir
Angin kubiarkan kemasi sajak-sajak berlemak
Di muara pantai tak boleh hilang jejak
Sejarah menguning di patahan lidah
Naskah leluhur tak boleh lusuh
Kini dan esok tunas rindu harus tangguh
Kau dan kita
Tak baik abukan amanah
Langkah itu langkah
Kadang letih
Pun sekali sempit arah
Hidup adalah irama
Miskin kaya penuh makna
Setinggi langit sedalam tanah
Hamba cela menyerah
Mulia terus berlangkah
Hamba kerja
Hamba karya
Hidup berjaya
Jakarta, 270316
SAJAK CEMARA II
Kini tatapa mata bertikai intai
Diantara tangis kata dan huruf dahaga
Cemara kian tercekik genit angkara
Putih pasir tak lagi dihitung warna
Lilin yang dulu nyalakan cinta
Seketika semburkan kabut lumut
Diam ditikam sengka saudara
Birahi Jakarta dibajak seenak perut
Atasnama miskin dan lilitan hutang
Generasi pun diayun tiada dipandang
Leluhur dicibir ditendang hengkang
Iman tak jadi gantungan
Lumpuh di teras kemewahan
Kuteguk rindu dari rantau
Kampung tak boleh terus kemarau
Cemara mesti tambah mendesau
Bibir pantai tiada katupkan risau
Kau dan kita
Pusaka leluhur dan celurit sakera
Jakarta, 270316
Masmuni Mahatma
Lahir di Sumenep, 08 September 1976. Usai lulus SDN I Legung Timur, Batang-Batang, melanjutkan ke MI, MTs, MA I Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep. S1, S2, S3, Konsentrasi Filsafat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ketua MPK MTs I Annuqayah (1992-1993), Ketua OSIS MA I Annuqayah (1995-1996), Ketua Sanggar Andalas Annuqayah (1994-1996), Komunikator Jarak Jauh Sanggar Giring Angin Prenduan (1996-2000), Redaktur Sastra dan Budaya SKM SUAKA UIN Sunan Gunung Djati Bandung (1998-1999).