SUMENEP | koranmadura.com – Sedikitnya 50 warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, gotong royong memperbaiki jalan raya provinsi di desa setempat, Rabu (20/4). Mereka prihatin melihat kondisi jalan di sana yang kerap menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Pantauan di lokasi, warga melakukan perbaikan jalan dibantu aparat TNI dari Koramil Saronggi. Mereka terlihat bahu membahu menutupi lubang yang tercecer di sepanjang jalan kurang lebih lima kilometer, Nambakor-Saronggi, menggunakan material dan alat seadanya.
Gotong royong memperbaiki jalan kemarin merupakan kali kedua dilakukan oleh warga. Sebelumnya, aksi serupa telah dilakukan warga tahun 2015 lalu. Warga memperbaiki jalan yang sebenarnya kewajiban pemerintah itu karena pemerintah tak memperhatikan.
Kurang lebih sudah lima tahun kondisi jalan raya di Desa Nambakor rusak, namun dibiarkan. Sehingga tak jarang di jalan yang melintas di Desa Nambakor itu terjadi kecelakaan. “Karena pengendara tidak tahu, kalau di sepanjang jalan ini ada banyak lubang yang dalamnya sampai sekitar 20 centimeter,” tutur salah seorang warga setempat, Nanang.
Menurut dia, kecelakaan di sana hampir terjadi setiap hari. Kecelakaan biasanya terjadi di malam hari. Selain karena ada banyak lubang, di sepanjang jalan itu PJU hanya di pasang di bagian utara. Sehingga kalau malam hari kondisinya gelap.
“Hari ini saja, sejak tadi pagi sudah terjadi tiga kecelakaan. Untungnya tidak sampai ada korban,” tukasnya. Nanang mengingatkan, agar pengendara yang hendak melintas di jalan itu supaya berhati-hati. “Karena ada banyak lubang,” tukasnya.
Mengenai aksi gotong royong warga, Kepala Desa Nambakor, Abd. Salam mengungkapkan gotong royong itu memang inisiatif dari masyarakat yang merasa prihatin melihat kondisi jalan yang kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Mengenai biaya untuk memperbaiki jalan berlubang tersebut, lelaki yang akrab disapa Abdus itu mengaku bahwa semuanya adalah hasil urunan warga.Selaku kepala desa, dia mengaku juga ikut membantu menggunakan uang pribadi. “Bukan uang desa,” tegasnya.
Kurang lebih, anggaran yang dihabiskan untuk memperbaiki jalan berlubang di jalan yang dikenal sebagai jalur tengkorak itu Rp 10 juta. “Harapan saya semoga jalan ini cepat diperbaiki agar tidak sering terjadi kecelakaan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)