
SAMPANG | koranmadura.com – Sebagian warga Jalan Mawar mengaku tiak mendapat jatah bantuan nasi bungkus saat terjadi banjir pada Rabu (13/4). Sementara itu, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang membuka dapur umum di Jalan Semeru untuk menyuplai makanan sebanyak 1.500 lebih nasi bungkus bagi korban banjir.
Sebagian warga terdampak mengaku tidak mendapatkan bantuan tersebut, padahal korban tersebut merupakan salah satu yang terparah yang mengalami dampak banjir. “Hingga tadi pagi tidak ada bantuan makanan seperti nasi bungkus ke keluarga kami,” ucap Didik (37) warga Jalan Mawar, Kota Sampang
Ia mengaku, bantuan yang digencar-gencarkan oleh Pemkab Sampang selama terjadi banjir tidak pernah tersalurkan di rumahnya. Menurutnya, lokasi rumahnya berada di Jalan Mawar bagian tengah. “Tidak pernah sekalipun bantuan masuk ke rumah saya, baik banjir besar maupun banjir kecil,” akunya.
Kepala Dinsonakertrans Sampang Malik Amrullah mengaku lupa terkait daerah-daerah penerima bantuan makanan pada Rabu (13/4) sore hari. Menurutnya, tidak kebagian bantuan yang diberikan kepada warga terdampak dikarenakan warga berada di pepohonan, sehingga saat pembagian bantuan dengan upaya pelemparan nasi bungkus, warga tidak mau.
“Warga ada di pepohonan, mau dilemparkan bantuan nasinya, warga tidak mau, disuruh turun juga tidak mau, kan repot,” kelitnya.
Ketika disinggung jumlah pasti bantuan nasi bungkus, pihaknya membantah jika jumlah nasi hanya sebanyak 2 ribu bungkus. Menurutnya, jumlah tersebut tidak akan mencukupi. Pihaknya mengaku tidak ada rencana jumlah nasi yang akan disebarkan untuk warga terdampak luapan banjir.
“Saya tidak tau jumlah pastinya bantuan nasi bungkus itu, sebab saat mencapai 1.500 bungkus ketika proses pembungkusan saya pulang. Total jumlahnya saya tidak tahu, karena itu tidak ada rencana. Dan itu bantuan itu hanya semampunya yang masak,” dalihnya.
Sekedar diketahui, luapan Kali Kamoning trus meluas hingga hari Rabu (13/4) hingga menyebabkan enam desa terdampak seperti Desa Pasean, Pangelan, Tanggumong, Pangelen, Gunung Maddah dan Panggung.
Sedangkan kelurahan terdampak adalah Kelurahan Dalpenang dan sebagian Kelurahan Rong Tengah. Ketinggian air akibat luapan Kali Kamoning mencapai hingga 75 centi meter berada di daerah terparah seperti di Jalan Melati, Suhadak, dan Imam Bonjol. (MUHLIS/LUM)