BANGKALAN | koranmadura.com – Program swasembada daging masih belum maksimal. Buktinya hingga saat ini belum ada data konkret mengenai jumlah proyeksi penambahan jumlah daging. Apalagi pemerintah daerah mengaku belum menerima mandat mengenai program tersebut. Menyebabkan program kerjanya tidak jelas.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) mengaku saat ini hanya fokus pada pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan hewan ternak. Kabid Budidaya dan Pengembangan Agribisnis Peternakan Dispertanak Bangkalan, Siti Sumirah mengatakan, program swasembada daging merupakan program nasional. Hingga saat ini masih belum ada kejelasan menyangkut program tersebut. Hal yang bisa dilakukan Dispertanak hanya memanfaatkan program yang telah dicanangkan terkait pemberdayaan hewan ternak. “Kita hanya memberikan pelatihan kepada para peternak sapi, cara merawat yang baik,” ujarnya, Rabu (11/5).
Dia mengaku belum menerima laporan secara resmi dari pusat. Di samping itu, tidak ada ketentuan waktu pelaksanaan swasembada daging. Untuk wilayah Bangkalan masih tetap seperti semula, yakni hanya menjalankan program sebelumnya. Tidak ada peningkatan mutu secara khusus untuk mendukung upaya swasembada daging.
“Kalau untuk Bangkalan masih tetap dengan sistem yang lama yaitu hanya sosialisasi dan pemberdayaan,” ungkapnya.
Pelaksanaan sosialisasipun tidak berjalan dengan ideal. Hanya menunggu permintaan dari masyarakat. Seharusnya, setiap triwulan diadakan sosialisasi ke kelompok atau desa. Itu pun masyarakat terkadang kurang minat terhadap program tersebut. Mayoritas, peternak langsung menjual ternak ketika sedang bermasalah.
Berdasarkan data terakhir, 2015 jumlah populasi sapi di Bangkalan mencapai 197 ribu ekor, sedangkan pada 2014 jumlah populasi sapi hanya 181 ekor. 2016 masih belum ada data karena masih belum ada rekapan ulang dari petugas di lapangan.
Kendati demikian, dia mengaku telah melakukan upaya lain untuk meningkatkan swasembada daging. Salah satunya dengan memberikan bahan organik kepada peternak untuk mengolah pakan ternak. Tidak hanya itu, dia mengklaim bahwa kondisi ternak di Bangkalan dalam keadaan stabil. Meskipun, dari segi perhatian masyarakat masih dianggap minim. (YUSRON/RAH)