PROBOLINGGO | koranmadura.com – Gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia membuat nelayan takut mencari ikan di laut. Imbasnya, harga ikan laut di pasaran melonjak tajam selama beberapa hari terakhir.
Pantauan di Pasar Ikan Mayangan Kota Probolinggo, sejumlah pembeli mengeluh, karena harga ikan yang naik. Kenaikan dipicu gelombang tinggi dan cuaca buruk sehingga para nelayan takut mencari ikan di laut. Imbasnya, stok ikan laut di pasaran menipis dan permintaan cukup banyak.
Salah satu pedagang, Siti Fatimah (35), mengatakan, kenaikan terutama pada ikan tongkol, cumi-cumi dan ikan kresee. Cumi-cumi, normalnya seharga Rp. 30 ribu per kilogram. Saat ini, naik hingga Rp. 50-60 ribu per kilogram. Untuk Tongkol dan kresee, mulanya seharga Rp. 19 ribu, naik menjadi Rp. 25-30 ribu per kilogram.
“Akibatnya omzet pedagang naik. Namun, hal ini tidak sepenuhnya menggembirakan. Karena jika terlalu mahal, pedagang khawatir pembeli malah kabur. Kalau bisa ya stabil saja, agar penjualan lancar setiap harinya,”ujar pedagang los 5C Pasar Ikan Mayangan, kepada wartawan, Rabu (22/6).
Siti Fatimah mengatakan, tren kenaikan harga ini mencapai dua puluh hingga tiga puluh persen. Lebih lagi pada ikan besar, naiknya sampai tiga puluh persen.
“Karena konsumen maunya ikan besar, untuk perayaan lebaran. Sedangkan ikan kecil, kurang diminati,”tandasnya.
Senada diungkapkan pedagang ikan lainnya, Sudarmi (40), mengatakan, momen bulan puasa tak mempengaruhi kenaikan harga ikan laut. Masyarakat sangat jarang memburu ikan laut untuk bahan makanan favorit Lebaran. “Masyarakat lebih memilih membeli daging sapi atau daging ayam untuk bahan makanan favorit Lebaran,”terangnya.
Salah satu pembeli, Misnati (27), mengatakan, saat ramadan konsumsi ikan memang lebih dipilih. Ketimbang konsumsi daging sapi yang lebih mahal, atau daging ayam yang menyebabkan cepat bosan. “Kalau ikan lebih ringan dan gurih rasanya. Selain itu, juga lebih sehat,”katanya.
Selain itu, cumi-cumi dan udang laut merupakan jenis ikan laut yang permintaan di pasaran cukup tinggi. Biasanya, para pemilik restoran atau rumah makan seafood membeli kedua jenis ikan laut itu dalam jumlah besar. Tak ayal, harga cumi-cumi dan udang laut melambung tinggi.
“Sudah lima hari ini, harga ikan laut naik. Tak hanya cumi-cumi atau udang laut, hampir semua jenis ikan laut harganya naik,” tutur Misnati.
Agus Salim (38), Nalayan Mayangan mengatakan, tak banyak nelayan yang berani mencari ikan di laut lantaran takut gelombang tinggi dan cuaca buruk. Hal itu sangat berpengaruh pada jalur distribusi ikan laut di pasaran. Imbasnya, pengiriman ikan laut ke sejumlah pasar tradisional terlambat.
Karena pasokan ikan laut minim otomatis naiknya harga ikan laut tak terhindarkan.
Dia belum mengetahui harga ikan laut bakal kembali normal. Biasanya, setelah gelombang tinggi mereda, para nelayan bakal berani mencari ikan di laut. Pasokan ikan laut di pasaran bakal lancar seperti hari biasa.
“Tidak tahu kapan harga ikan laut kembali normal. Bisa tiga hari lagi atau bisa juga lebih dari sepekan mendatang tergantung kondisi cuaca di laut,” paparnya. (M. HISBULLAH HUDA)