PROBOLINGGO | koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Probolinggo, kecewa dengan progres pencapaian pembangunan fisik dibeberapa Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) masih jauh dari harapan. Hal ini disampaikan melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Senin (13/6).
Dalam RDP ini dihadiri tujuh SKPD yang dinilai progres fisiknya masih rendah. Diantaranya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Pertanian (Disperta), Dinas Pendidikan (Disoendik), Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag), RSUD Dr. Moh. Saleh, dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Ketua Komisi C, Agus Riyanto, mengatakan, masih sedikitnya paket pekerjaan penunjukan langsung (PL) dan pasca yang diumumkan melalui ULP di Bagian Pembangunan salah satu faktor rendahnya progres fisik yang dilaksanakan. Sedangkan tahun 2016 ini sudah memasuki hari raya Idul Fitri.
“Lambanya progres pembangunan fisik ternyata lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau ditarik benang merahnya, yang menjadi salah satu penyebabnya adalah proyek perencanaan fisik atau Detail Engineering Design (DED) tidak diimbangi dengan personil SDM yang memadai. Selain itu, perubahan harga juga menjadi alasan kenapa dinas terkait juga tidak berani melakukan terobosan mempercepat kegiatan fisik di satuan kerjanya,” ujar Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Lambanya progres pembangunan fisik ternyata lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Semestinya sudah dapat diselesaikan secepatnya, apa lagi APBD 2016 sudah disahkan pada November 2015 lalu.
“Jadi jangan mencari alasan-alasan klasik untuk memperlambat pekerjaan pembangunan daerah ini. Semua SKPD seharusnya belajar dari kejadian-kejadian serupa seperti ini,” ujar Agus Riyanto.
Hamid Rusdi, anggota Komisi C, dari Partai GerindraFerriyandi sangat menyayangkan keterlambatan progres fisik dibeberapa SKPD. Pada tahun ini, semua sudah disusun seperti DED nya, sehingga pada akhir Juni 2016 mendatang proses pelelangan sudah dapat dimulai.
Sebelumnya, pihkanya juga telah memanggil seluruh SKPD beserta Camat untuk membahas terkait progres fisik dan keuangan pada APBD 2016 ini. Dalam pertemuan tersebut, diberikan batas waktu kepada seluruh SKPD agar menyelesaikan proses lelang terutama tender pembangunan yang menyangkut pelayanan publik.
“Akhir Juli ini semua SKPD sudah memasukkan seluruh bentuk kegiatan pelelangan ke dalam ULP Bagian Pembangunan. Saya menyarankan SKPD tepat waktu agar semua sudah tercover akhir bulan ini,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DKP, A.Yudha Sunatya, mengatakan, rencana pekerjaan fisik tahun 2016 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
“Ada lima kegiatan pekerjaan, yakni optimalisasi pemasaran hasil perikanan, operasional unit PPMHP, pengembangan Pelabuhan Perikanan Mayangan, pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan, dan pengembangan sarana dan prasarana Balai Benih ikan di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonosih, Kota Probolinggo.”jelasnya.
Kepala BLH melalui Kepala UPT PSL, Deus Wanandi, mengatakan, pekerjaan fisik sebanyak 32 paket. Tiga paket sudah dilelang dan 29 paket sudah rampung pembuatan DED.
“Dari 32 paket pekerjaan ada sebagian pekerjaan PL pogresnya sudah mencapai 100 persen, 15 persen, dan 5 persen. Sedangkan kendala soal pelelangan meterisasi karena diperlukan kajian secara teknis,”paparnya. (M. HISBULLAH HUDA)