JAKARTA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku bangga atas prestasi Ni Nengah Widiasih di Paralympic 2016 Brazil dan pencapaian atlet angkat berat ini dinilai sebagai kado Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2016.
“Selamat dan terima kasih buat Ni Nengah Widiasih yang telah merebut medali perunggu saat kita tengah memperingati Haornas. Dengan medali ini, Indonesia sudah memastikan tradisi medali di Paralympic,” kata Menpora dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Jumat (9/9).
Ni Nengah Widiasih yang turun di kelas 41 kg sukses meraih perunggu setelah mampu mengangkat beban seberat 95 kg. Angkatan peraih medali pertama bagi kontingen Indonesia di Brazil ini terpaut sembilan kilo dengan peraih emas, yaitu Nazmiye Muratli dari Turki dengan angkatan 104 kg.
Apa yang diraih atlet asal Turki pada kejuaraan empat tahunan terbesar di dunia ini cukup fenomenal karena angkatannya mampu mencetak rekor dunia. Sedangkan untuk medali perak direbut atlet asal China, Zhe Cui dengan angkatan 102 kg.
Bagi atlet asal Bali ini, meraih medali diajang Paralympic adalah yang pertama. Namun, beberapa prestasi lain sudah pernah diraih, seperti medali perak Asian Para Games 2014 dan perunggu pada Kejuaraan Dunia 2014 di Dubai.
“Mudah-mudahan paralimpian lain termotivasi untuk mengukir prestasi bahkan bisa mempersembahkan medali emas untuk kontingen Indonesia,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Dengan meraih medali perunggu bisa dipastikan Ni Nengah Widiasih akan mendapatkan bonus besar dari pemerintah. Besaran bonus ini sama dengan peraih perunggu bagi atlet yang turun di Olimpiade 2016 Brazil beberapa waktu lalu, yakni mencapai Rp 1 miliar. (ant/aji)