PAMEKASAN, koranmadura.com – Teknis penurunan jemaah haji dari bus saat tiba di Pamekasan tidak ditempatkan pada satu titik lokasi, melainkan tersebar sejumlah titik. Sistem itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan saat keluarga jemaah menjemputnya.
Hal itu disampaikan Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Afandai. Menurutnya, kebiasaan di Pamekasan, setiap keluarga jemaah yang menjempu jumlahnya mencapai puluhan dengan menggunakan kendaraan rada empat dan roda dua. Sehingga, jika jemaah diturunkan dari bus pada satu titik saja, maka akan menimbulkan kemacetan.
Dijelakannya, kendati menggunakan sistem tersebar, namun saat bus tiba di Pamekasan tetap menuju satu lokasi, yaitu Masjid Ash-Suhada, untuk proses penerimaan Bupati Pamekasan, Ach Syafii, dan laporan dari ketua kelompok terbang (kloter).
“Saat proses penerimaan dan laporan dari ketua kloter, jemaah yang turun di titik lanjutan tetap dalam bus, tidak boleh turun. setelah selesai, bis akan kembali berangkat menuju ke titik turunnya. Sehingga, penjemputan jemaan itu dititik penurunan,” kata Afandi.
Lanjutnya, jemaah kloter 2 yang diperkirakan tiba di Pamekasan, pada Minggu (18/9) malam sekitar pukul 23.00 itu, akan diturunkan di tiga titik, antara lain di Masjid Ash-Suhada, Kampus Al-Khairat, Palengaan, dan Kebun Baru, Palengaan, Pamekasan.
Kemudian, jemaan kloter 3 yang diperkirakan tiba di Pamekasan, pada Senin (19/9) malam sekitar pukul 17.00 itu, akan diturunkan di dua titik, antara lain di Masjid Ash-Suhada dan Lapangan Mako Brimob, Jl Raya Nyalaran, Pamekasan.
“Titik-titik penurunan yang kami tentukan itu sudah sesuai dengan persetujuan Ketua KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) masing-masing jamaah. Semoga nanti berjalan lancar dan tidak ada kendala,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI)
