PAMEKASAN, koranmadura.com – Daya serap pembelian tembakau yang masih rendah di Kabupaten Pamekasan diperkirakan akan berakibat pada bertambahnya waktu buka gudang untuk membeli tembakau.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kabupaten Pamekasan, Bambang Edi Suprapto, menjelaskan setelah hampir satu bulan melakukan pembelian, hingga saat ini tembakau yang terserap baru sekitar 2 ribu ton. Hal itu diyakini sebagai imbas terjadinya musim kemarau basah yang membuat banyak tembakau gagal tanam. Selain itu, juga diyakini karena waktu tanam tembakau tidak bersamaan.
“Karena masa tanamnya panjang, jadi masa panennya juga akan panjang. Makanya, dalam kondisi produksi tembakau yang sedikit, mau tidak mau gudang harus buka lebih lama untuk memenuhi kebutuhan tembakaunya,” kata Bambang, Senin (26 September 2016).
Dia tidak bisa memastikan kapan gudang berhenti beli tembakau. Apalagi saat melakukan pertemukan dengan semua gudang pembelian, pihak gudang berjanji akan menyerap semua hasil produksi tahun ini. Sehingga, petani tidak perlu khawatir tembakaunya tidak terbeli.
“Kalau harga relatif, karena berkaitan dengan kualitas. Tapi rata-rata lebih tinggi dari tahun kemarin. Karena saat barang sedikit, maka nilai tawarnya lebih bagus,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)
