SUMENEP, koranmadura.com – Akibat musim kemarau basah, bukan hanya petani tembakau yang mengeluh, petani garam juga demikian. Pasalnya pada musim ini mereka hanya panen 2 sampai 3 kali.
Saat ini, hampir seluruh petani garam di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, memilih berhenti menggarap lahannya. Pasalnya, cuaca sudah tidak mendukung.
“Petani sekarang sudah berhenti (menggarap lahan, red). Karena sudah sering turun hujan. Sudah tidak memungkinkan lagi untuk meneruskan,” kata salah seorang petani garam Desa Pinggir Papas, H. Abdurahman, Rabu (12 Oktober 2016).
Menurut dia, pada musim kali ini dirinya hanya panen garam tiga kali. Bahkan ada beberapa petani lain yang nasibnya lebih parah karena hanya mampu panen dua kali. “Mau bagaimana lagi kalau cuaca sudah tidak bisa dipaksakan,” ujarnya pasrah.
Dia menilai, musim kali ini seperti kebalikan musim sebelumnya. Menurutnya, pada musim lalu cuaca sangat bagus. Bahkan melebihi cuaca normal. Jika cuaca normal, sambungnya, petani bisa panen sampai belasan kali. (FATHOL ALIF/RAH)
