SUMENEP, koranmadura.com – Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep menyambung tali silaturrahim dengan semua alumni lintas angkatan di Aula Asy-Syarqawi, pada Sabtu (8 Oktober 2016).
Ribuan alumni dari segala penjuru datang ke salah satu pondok tertua di Madura itu. Bahkan alumni dari daerah Jabar dan Jatim menginjakkan kaki di tanah Bukit Lancaran tersebut satu hari sebelum acara digelar.
Selain ribuan alumni membanjiri Aula, hadir juga para pengasuh Annuqayah, di antaranya KH. Muqsith Idris, KH. Abu Siri, KH. Hanif Hasan, Kiai Ainul Yaqin, Kiai Ali Fikri Warits, Kiai Farid, Kiai Syauqi, Kiai Halimi Ishom, dan para pengasuh lainnya. Terlihat juga Prof. Dr. Abd. A’la, Rektor UIN Sunan Ampel yang juga putra sulung pengasuh KH. Ahmad Basyir Abdullah Sajjad. Sementara KH. Basyir tidak bisa hadir karena beliau masih belum sehat total.
Acara silaturrahim Ikatan Alumni Annuqayah mengusung tema Meneguhkan Nilai-Nilai Keannuqayahan. Acara dimulai pada pukul 10.00 Wib dengan ditandai tahlil bersama yang dipandu KH. Abd. Muqsit Idris.
Fandrik Ahmad, salah satu alumni asal Jember mengungkapkan bahwa untuk sampai di Annuqayah, ia bersama alumni saling koordinasi. “Bahkan kami kumpulkan dan data alumni yang dari Jember. Sebab sudah lama kami tidak menginjakkan kaki di Bumi Annuqayah,” katanya.
Ia bersama alumni lain sangat bersyukur atas terselenggaranya temu alumni IAA. Katanya, silaturrahim kali ini menjadi ajang silaturrahim antar alumni. “Selain bisa sowan ke pengasuh, kami bisa bertemu dengan para sahabat saat sekolah dulu, kami bangga jadi alumni Annuqayah,” pungkasnya.
Yussalam Muhammad, Ketua Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut bekerja keras menyiapkan acara. “Tanpa kerja keras panitia dan support para alumni, tidak mungkin acara silaturrahim berjalan lancar,” ucapnya dalam sambutan.
Yussalam juga menyampaikan terima kasih kepada para masyaikh Annuqayah yang selalu mendukung acara silaturrahim ini. “Karena acara ini juga sebagai bentuk mendekatkan alumni dengan Annuqayah. Makanya, saat kami mator ke para pengasuh, beliau langsung merespon dan mensupport,” jelasnya.
Mengenai sumber dana, ia menyatajan bahwa 100 persen dari alumni Annuqayah. Bahkan katanya, dari pulau Jawa jauh-jauh hari bangun komunikasi dengan panitia. “Jadi, ini murni dari alumni, respons alumni luar biasa. Kami bangga menjadi santri Annuqayah,” ungkapnya. (SOE/MK)
