SUMENEP, koranmadura.com – Sekretaris DPD Golkar Sumenep, Imam Hakim membantah adanya intimidasi kepada salah seorang pimpinan kecamatan (PK) untuk memilih salah satu calon jelang Musda Golkar pada tanggal 23 Oktober 2016 mendatang.
Baca: Jelang Musda, Golkar Sumenep Memanas
Menurut Imam, kultur di kabupaten paling timur Pulau Madura ini tidak memungkinkan adanya penekanan. “Di sini Sumenep, Mas. Bukan di Jawa. Tidak ada intimidasi itu,” katanya saat dihubungi wartawan, Selasa, 18 Oktober 2016.
Dia membenarkan jika tadi malam ada 9 PK Golkar datang ke rumahnya. Namun, waktu itu dia tidak melihat ada persoalan. Semua PK yang hadir tersebut terlihat biasa-biasa saja. “Semuanya santai-santai saja di sini,” lanjutnya.
Kalau memang ada intimidasi, sambungnya, seharusnya yang bersangkutan tidak dibiarkan pulang. Tapi pada kenyataannya tidak begitu. Sembilan PK yang hadir ke rumahnya. Bahkan yang rumahnya jauh diantar untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
Sedangkan terkait HP milik salah satu pimpinan kecamatan yang dirampas, menurut dia sebetulnya bukan dirampas. Tapi HP merk Maxtron itu tertinggal di dalam mobil. “Ma’ entara arampas, Mas. Neggu’ phei ta’ mangghe,” tukasnya dengan bahasa Madura. (FATHOL ALIF/MK)
