SUMENEP, koranmadura.com – Jelang Musda, kondisi internal DPD Partai Golkar bergejolak. Salah seorang pimpinan kecamatan (PK) mengaku mendapat tekanan agar memilih salah seorang yang akan maju di bursa pemilihan ketua DPD partai berlambang beringin itu.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumenep, Imam Hakim, curiga ada pihak ketiga yang sengaja ingin mengunggangi kadernya jelang Musda. Tujuannya agar suasana di internal Golkar panas, tidak kondusif sebagaimana diinginkan.
“Ya, bisa saja hal ini karena ada pihak-pihak ketiga yang ingin menunggangi. Bisa saja, kan, kalau ini kader yang tidak tahu apa-apa ditunggangi oleh pihak ketiga?” katanya, Rabu (19 Oktober 2016).
Baca: Jelang Musda, Golkar Sumenep Memanas
Imam menyayangkan tindakan pelaporan yang dilakukan oleh salah seroang kader partai ke pihak kepolisian kemarin, Selasa (18 Oktober 2016). Sebab bisa saja pihak terlapor dalam hal ini melapor balik atas nama pencemaran nama baik jika kemudian tidak terbukti.
Namun, pihaknya mengaku tidak ingin hal seperti itu (saling lapor, red) terjadi. Sebagai pengurus DPD yang masuk dalam kepanitiaan, Musda kali ini berjalan dengan kondusif. Dan dia menegaskan bahwa saat ini kondisi internal Golkar kondusif.
Menurutnya, saat ini tidak ada manuver politik yang dilakukan oleh salah seorang kandidat yang akan maju sebagai calon ketua. “Jadi, tidak ada itu arah-mengarahkan PK kepada calon tertentu. Karena pendaftaran calon itu masih tanggal 23. Sekarang belum ada calonnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah seorang pimpinan kecamatan Golkar di Dasuk, Misjar, mengaku mendapat tekanan dari beberapa PK lain agar memilih salah seorang yang akan maju sebagai ketua pada Musda mendatang. Bahkan dia mengaku HP miliknya dirampas. (FATHOL ALIF/RAH)
