SAMPANG, koranmadura.com – Sejumlah aktivis, sekira pukul 10.00 WIB, melakukan aksi ke kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Sampang, Kamis 24 November 2016.
Mereka menilai kinerja Disperindagtam gagal karena tidak bisa mensejahterahkan rakyat dari hasil pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Sampang. Terbukti, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang dalam angka tahun 2016, yaitu sejak tahun 2013 hingga 2015, penurunan produksi dari sumber daya alam di sektor pertambangan mengalami penurunan dari 5.9530.000 menjadi 3.170.000 atau 0.25 menjadi 0.3 persen.
“Ini jelas kinerja kepala Disperindagtam sudah tidak lagi produktif alias gagal mensejahterahkan rakyat. Makanya turun saja dari jabatannya,” kata korlap aksi, Hairus Zaman.
Zaman juga mengatakan, ketidak seriusan Disperindagtam terlihat dalam mengembangkan dan mempromosikan gedung center souvenir yang seharusnya menjadi wadah menumbuh-kembangkan produk-produk unggulan yang ada di Sampang.
“Produk unggulan di Sampang melimpah ruah. Tapi produk unggulan di Sampang tidak bisa bersaing di era MEA ini,” terangnya.
Mereka juga meminta pertanggung jawaban kepala Disperindagtam atas pemeriksaan BPK yang harus mengembalikan uang sebesar Rp 102.679.346 yang sampai saat ini belum jelas.
“Disperindagtam sudah mengindikasikan telah melawan hukum. Disperindagtam harus segera mengembalikan uang rakyat itu,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Disperindagtam, Misdi, mengaku siap kapan saja jika memang harus mundur. Akan tetapi mundurnya PNS itu ada aturannya.
“Jika harus mundur tidak masalah, tapi kalau PNS itu ada aturannya, tidak sembarang mundur,” katanya.
Semua program kegiatan, kata Misdi, tetap dilaksanakan sesuai yang yang direncanakan. Sedangkan mengenai Biogas, pihaknya mengaku akan melakukan pembenahan dan pengembalian uang itu juga sudah dilakukannya.
“Kami tetap melaksanakannya, dari program kegiatan maupun anggaran. Kalau pengembaliannya itu rekanan, kami hanya sabatas pengawasan. Tapi pengembaliannya itu sudah,” pungkasnya. (MUHLIS/RAH)
