BANGKALAN, koranmadura.com – Menjelang akhir tahun 2016, ratusan desa di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, belum mencairkan bantuan dana desa tahap ke-II. Bila sampai Desember kepala desa tidak juga mencairkan, maka jatah dana desanya akan hangus, dan pada anggaran tahun berikutnya bantuan dana desa akan dipotong.
“Dipotong karena dianggap tidak bisa mengelola anggaran,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bangkalan, Ismet Effendi, Senin 7 November 2016.
Data menyebutkan, hingga akhir Oktober lalu, dari 263 desa di 18 kecamatan baru 125 desa yang telah mengajukan pencairan dana desa tahap ke-II. Sedangkan sisanya 143 desa belum mengajukan. Menurut Ismet, dari 125 desa yang mengajukan masih ada 21 desa yang belum cair, masih diproses oleh bagian keuangan.
Desa Sabiyan, Kecamatan Kota Bangkalan, salah satu desa yang belum mengajukan pencairan dana desa tahap keII. Kepala Desa Sabiyan, Khairis Zaman, mengaku belum mengajukan pencairan karena ada kendala di Bappemas.
Belum cairnya dana desa itu, kata dia, membuat sejumlah proyek terbengkalai seperti pembangunan tiga lokal kelas madrasah di Dusun Mor Songai, dan pembuatan drainase di Dusun Bere’ Jelen belum rampung karena kekurangan anggaran.
“Kami nunggu kendala beres, baru diajukan,” kata dia tanpa merinci kendala dimaksud. Tahun ini Desa Sabiyan mendapat jatah dana desa Rp 608 juta dan baru Rp 400 juta yang dicairkan pada tahap pertama.
Soal kendala yang dikeluhkan Khairis, Kepala Bappemas Ismet Effendi membantahnya. “Setahu saya, Desa Sabiyan belum mengajukan,” ujar dia.
Menurut Ismet pihaknya tidak pernah mempersulit pencairan dana desa selama berkas yang diajukan sudah sesuai aturan. “Maaf ya, kadang ada berkas tapi materainya tidak kena stempel, harus kami kembalikan walau sebenarnya berkas lengkap,” ungkap dia. (ALMUSTAFA/RAH)
