SAMPANG, koranmadura.com – Pasca banjir bulan Oktober lalu, keberadaan sampah banyak ditemukan di wilayah perkotaan, terutama di derah lahan milik Pemkab yang berada di samping Taman Wiyata Bahari, di jalan Suhadak, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan/Kabupaten Sampang.
Pantauan di lokasi, banyak sampah berserakan di lahan milik Pemkab yang ditempati sebagai Hutan Kota. Namun keberadaan sampah itu seperti dibiarkan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) selaku leading sektornya.
Warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Cahyo, mengaku risih melihat sampah yang berserakan di kawat lahan yang dijadikan hutan kota.
“BLH hanya bersihkan sampah di jalanan kota saja, ya karena sering dilihat orang, tapi kalau kita lihat di daerah lain yang terendam banjir, sampahnya banyak berserakan” katanya saat bertemu di lokasi, Minggu 6 November 2016 kemarin.
“Padahal daerah ini juga padat pengunjung taman. Kan jadinya Pemkab malu jika sampah yang berserakan itu dibiarkan. Dan itu juga akan mencemari lingkungan,” imbuhnya.
Namun sayang petinggi kedua dinas terkait, yakni Dishutbun dan BLH, tidak bisa dikonfirmasi. Kabid Kebersihan dan Persampahan BLH Sampang, Akh. Syarifuddin, tidak merespon panggilan telepon, meski nomornya aktif. Sedangkan Kasi Konservasi Tanah Dishutbun Sampang, Novi Indrawati, juga tidak bisa dikonfirmasi, nomor seluler yang biasa di hubungi dalam keadaan tidak aktif. (MUHLIS/RAH)
