SUMENEP, koranmadura.com – Kinerja Kepolosian Sektor Pragaan mulai diragukan. Hingga Selasa, 6 Desember 2016, Polisi belum berhasil mengungkap pelaku pembuangan bayi yang terjadi pada Kamis, 24 November 2016.
Tokoh pemuda Desa Pragaan Daya, Murakip, mengatakan polisi terkesan setengah hati mengungkap pelaku pembuangan bayi tak berdosa itu. “Buktinya, hingga saat ini belum ada perkembangan yang signifikan. Bahkan, hanya berkutat pemanggilan saksi-saksi,” katanya, Selasa 6 Desember 2016.
Kamis, 24 Desember 2016, sekitar pukul 5.00 WIB, warga Desa Pragaan Daya, dikejutkan dengan penemuan bayi yang diduga masih berumur satu jam. Itu diketahui karena bayi merah tersebut masih lengkap dengan ari-ari. Saat ditemukan bayi berjenis kelamin perempuan itu terbungkus daun jati.
Dikatakan, belum terungkapnya pelaku pembuangan bayi itu menandakan jika kinerja polisi lemah. Tidak hanya itu, belum terungkapnya pelaku juga menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat Desa Pragaan Daya.
Bahkan masyarakat mulai meragukan apakah polisi memang benar-benar belum menemukan bukti yang kuat untuk mengungkap pelaku, atau kinerja polisi telah dilemahkan dengan berbagai unsur.
Sebab, masyarakat di Desa Pragaan Daya mencurigai pelaku pembuangan bayi itu bukan warga luar desa. Kecurigaan masyarakat berawal menghilangnya salah satu warga setempat pasca bayi itu ditemukan.
Wanita beranak satu yang telah lama ditinggalkan suaminya tanpa dicerai itu, hingga saat ini dikabarkan sedang tidak berada di rumahnya.
“Pantas jika masyarakat ingin tahu siapa pelakunya. Bahkan masyarakat saat ini sudah resah. Jika memang warga Desa Pragaan Daya, silakan segera diproses sesuai hukum yang berlaku. Sehingga tindakan tidak manusiawi itu tak terulang kembali,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Pragaan, AKP Jawali, mengatakan penyelidikan penemuan bayi tetap terus dilakukan. Saat ini masih pemanggilan saksi-saksi. Dirinya secara tegas membantah jika penanganan kasus itu dilemahkan. Belum terungkapnya pelaku, merupakan bentuk kehati-hatian Penyidik. Karena kalau sampai salah langkah, akan menimbulkan persoalan baru. “Ada empat saksi yang telah kami periksa,” katanya.
Untuk diketahui, setelah ditemukan bayi berjenis kelamin perempuan itu dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pragaan. Saat ini bayi tidak berdosa itu dirawat di Lembaga Pengasuhan Anak di Sidoarjo. (JUNAIDI/RAH)
