PAMEKASAN, koranmadura.com – Angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, menilai 1.019 kelompok tani (poktan) hasil verifikasi yang dikukuhkan, Rabu (14 Desember 2016), tidak terjamin semuanya sehat.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi, menjelaskan terdapat tiga klasifikasi poktan, yaitu sejati, pedati daaln merpati.
Dijelaskannya, poktan sejati merupakan yang sehat dan sudah berjalan dengan baik karena ada pertemuan rutin antara anggotanya. Sementara, poktan klasifikasi pedati, hanya muncul saat ada program pemerintah. Dan, poktan merpati, hanya selalu meminta bantuan kepada pemerintah, selanjutnya tidak aktif.
“Setelah diverifikasi belum tentu semunya sehat. Apalagi, ada empat poktan yang baru masuk. Jadi harus perlu pembinaan dari pemkab agar yang baru atau yang kurang sehat pada akhirnya semua menjadi poktan klasifikasi sejati,” kata Hosnan, Kamis 15 Desember 2016.
Lanjutnya, poktan menjadi ujung tombang suksenya program yang dijalankan pemerintah di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan. Sehingga, poktan harus mendapatkan pembinaan.
“Bagi poktan yang tidak sehat bisa dibina biar jadi baik. Tapu kalau sudah tidak bisa dibina, baiknya poktan dibinasakan, pada verifikasi berikutnya di tahun 2019 nanti,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)
