SUMENEP, koranmadura.com – Penambangan pasir liar yang terus terjdi di kawasan pantai utara Sumenep membuat geram Kapolres setempat, AKBP H. Joseph Ananta Pinora. Menurutnya, selain menyebabkan abrasi, penambangan pasir secara ilegal itu meresahkan warga sekitar.
Ia mengancam akan segera menemukan para pelaku dan jaringannya untuk segera ditangkap dan dibawa ke meja hijau. “Lihat saja, setelah pilkades nanti selesai, akan saya uber mereka,” tegasnya dengan tatapan nanar, Rabu 14 Desember 2016.
Pinora meyakini bisnis penambangan pasir ilegal itu membutuhkan modal yang lumayan besar. Oleh karenanya, dia mengaku tidak akan main-main dalam menangani kasusu ini. “Coba bayangkan, satu drum truk saja bisa dijual Rp 600 Ribu. Katakanlah dipotong Rp 100 ribu untuk biaya operasional, kan masih sisa Rp 500 ribu. Bila sehari bisa mengangkut hingga 10 kali kan 5 juta. Kalau sebulan berapa?” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Pinora mengaku akan segera melakukan upaya-upaya permulaan untuk memberantas penambangan pasir ilegal ini. “Pertama akan saya inventarisir titik-titik mana saja yang biasa ditambang secara ilegal, kemudian akan kita telusuri pananggung jawab titik tersebut. Dari situ kita akan ketahui siapa sebenarnya yang melakukan penambangan ilegal itu,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu pagi, 14 Desember 2016, ratusan warga di Desa Ambunten tengah memburu para penambang pasir ilegal di pantai desa tersebut. Beruntung para penambang itu berhasil melarikan diri dari amukan massa.
Di lokasi kejadian, massa hanya mendapati alat-alat penambangan berupa sekrup dan kereta dorong, serta dua sepeda motor jenis Suzuki Bravo dan Yamaha Mio. Semua barang-barang tersebut dikumpulkan kemudian dibakar oleh oleh mereka.
Baca : Dua Motor Milik Penambang Liar Dibakar Warga
Main hakim sendiri terkait penambangan pasir ilegal di Desa Ambunten Tengah ini bukan hanya kali ini terjadi. Sekitar 6 bulan lalu, warga setempat juga pernah menggerebek para penambang pasir ilegal dan membakar pikap yang digunakan untuk mengangkut pasir. Beruntung panambang juga lolos melarikan diri dari amukan warga.
Pinora mengatakan, tindakan tegas oleh aparat hukum sangat diperlukan agar massa tidak main hakim sendiri. Selain karena melanggar hukum, tindakan tersebut membayakan pelaku dan bahkan juga massa itu sendiri. “Berntung tadi itu cuma speda motornya yang dibakar, kalau orangnya yang dibakar kan memperihatinkan,” katanya menutup penjelasannya. (BETH/RAH)
