PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, angkat bicara soal kasus dugaan mesum yang dilakukan pelajar di salah satu rumah kos Jalan Bonorogo Pamekasan, Senin 23 Januari 2017 kemarin. Menurut para wakil rakyat itu, kejadian tersebut mencoreng dunia pendidikan.
“Kasus ini perlu menjadi perhatian sekolah. Utamanya siswa yang bersangkutan,” kata ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik, Selasa 24 Januari 2017.
Menurut politisi partai Nasdem itu, adanya siswa mesum saat jam belajar aktif menandakan pengawasan dari pihak sekolah dan orang tua terhadap siswa masih jauh dari harapan.
“Kami mengamati pengawasan guru dan orang tua terhadap siswa masih minim, sehingga banyak siswa bolos. Bahkan hingga terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Apik meminta pihak sekolah mengawasi ketat siswanya agar tidak lagi keluyuran saat jam aktif belajar.
“Semestinya, guru kontak orang tua siswa bila siswanya tidak ada di sekokah. Apakah dia benar-benar tidak masuk atau bolos sekolah,” terangnya.
Jika bolos sekolah, lanjutnya, pihak sekokah harus bersikap tegas mencari siswa yang bersangkutan. “Tidak boleh dibiarkan, siswa itu tanggung jawab guru,” bebernya. (RIDWAN/BETH)
