MADRID – Mantan pemain Real Madrid yang kini merumput di Paris Saint-Germain (PSG), Angel Di Maria mengaku tidak mengerti dengan kritik pendukung Real Madrid terhadap Cristiano Ronaldo. Padahal, ia sudah memberi begitu banyak untuk klub bertabur bintang tersebut.
Setelah tampil hebat sepanjang musim 2015-2016 yang berujung pada mahkota sebagai pemain terbaik Eropa dan dunia, Ronaldo tidak tampil bagus sejak awal musim ini. Torehan golnya tidak lagi sebanyak musim lalu. Bahkan, ia tidak mampu membantu Los Blancos bertahan di Copa Del Rey setelah disingkirkan Celta Vigo di babak perempat final.
Meski ikut mencetak satu gol dan sebuah asis saat Madrid menang 3-0 atas Real Sociedad di La Liga akhir pekan lalu, kapten Timnas Portugal itu tetap saja dikritik pendukung Madrid. Situasi inilah yang membuat Di Maria bingung.
“Kritikan ini sangat melukai. Padahal, ia sudah memberi begitu banyak untuk Madrid. Ia sudah menjuarai dua Liga Champions, tapi orang sudah sedikit lupa dengan semua itu. Mereka selalu ingin lebih. Hal yang sama terjadi juga pada Messi (di Barcelona). Orang bilang, ia tidak mencetak banyak gol seperti sebelumnya. Padahal, gol demi golnya terus mengalir. Saya tidak paham kenapa orang terus mengkritik Ronaldo,” kata pemain Timnas Argentina itu.
Di Maria sendiri memiliki pengalaman pahit disiuli oleh para pendukung Madrid di Santiago Bernabeu ketika masih berseragam putih-putih. Tapi masing-masing pemain memiliki cara yang berbeda menanggapi situasi ini. Karim Benzema, misalnya lebih mampu menghadapi ini dibanding Danilo.
“Beberapa pemain secara mental kuat. Saya lihat, Benzema sangat kuat meski kritik seperti ini terjadi tapi ia terus bermain dan menikmati permainannya. Tapi Danilo sedikit berbeda. Kritik-kritik itu sedikit menyulitkannya dan turut memengaruhi penampilannya di atas lapangan. Seharusnya, ia menikmati kritik tersebut dengan tetap tampil bagus di atas lapangan,” imbuhnya.
Ia meneruskan, “Saya sering mengalami hal seperti ini. Saya pernah mendapatkan momen-momen buruk di Madrid, tapi semua itu berubah dan berakhir setelah saya tinggalkan Madrid.”
Di Maria dijual Presiden Florentino Perez ke Manchester United pada musim panas 2014 setelah terpilih sebagai pemain terbaik pada final Liga Champions 2014 ketika Madrid mengalahkan Atletico Madrid pada partai puncak yang berlangsung di Lisbon, Ibukota Portugal. Dari MU, Di Maria kemudian berlabuh di PSG.
Meski sudah tiga tahun meninggalkan Madrid, Di Maria mengaku tetap memiliki hubungan yang baik dengan para pemain Madrid. Mereka rutin kontak. “Masih ada begitu banyak orang yang kangen dengan saya di Madrid. Tapi ada juga orang yang tidak menginginkan saya. Madrid memungkinkan saya masuk dalam tim terbaik dunia. Mereka memberikan segala-galanya untuk saya. Karena itu, saya berterima kasih atas itu semua,” pungkasnya. (espn/aji)