SUMENEP, koranmadura.com – Untuk mengantisipasi langkanya harga sembilan bahan pokok (sembako) di daerah kepulauan Sumenep, Jawa Timur, utamanya saat cuaca ekstrem, pemerintah perlu membangun gudang khusus menyimpan sembako.
“Gudang khusus sembako di kepulauan sangat dibutuhkan, karena stok sembako saat musim ekstrem selalu habis, sehingga berdampak pada stabilitas harga,” kata tokoh masyarakat Pulau Masalembu, Affandi Maghrib, Senin, 13 Februari 2017.
Menurutnya, saat ini harga sembako di Masalembu belum stabil. Ia mencontohkan harga telur saat ini yang mencapai Rp 20.500 per kilogram, beras cap Ikan Paus Rp 290 ribu per 25 kilogram, beras cap Bintang Rp 275 ribu per 25 kilogram, sedangkan harga bawang merah berkisar Rp 80 ribu per kilogram.
“Sekitar satu minggu kapal yang muat sembako tertahan di Surabaya, karena cuaca di perairan Sumenep ekstrem,” jelas Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumenep.
Dikatakan, gudang sembako tersebut akan sangat bermanfaat, terutama pada musim angin dari barat dan timur. Dua musim itu menyebabkan gelombang laut cukup tingggi, sehingga membuat kapal pembawa sembako tidak bisa beroperasi.
“Bisa dipastikan kalau gudang itu difungsikan dengan baik, masyarakat kepulauan tidak akan kekurangan sembako, karena stok di gudang masih ada,” jelasnya.
Anggota DPRD Sumenep dari kepulauan, Badrul Aini mendukung usulan tersebut. “Silakan usulkan saja kepada pemerintah daerah, selagi demi kemaslahatan masyarakat pasti kami mendukung,” tegasnya.
Sayangnya, Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep Mustangin, belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya tidak merespons meskipun nada sambungnya terdengar aktif. (JUNAIDI/MK)
