SAMPANG, koranmdura.com – Wacana untuk memberlakukan sertifikasi khotib Salat Jumat oleh Kementerian Agama tampaknya mendapat penolakan dari sejumlah ulama, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang.
Ketua MUI Sampang KH Bukhori Maksum, mengatakan, terkait wacana tersebut, MUI korwil Madura telah melakukan rapat pada hari Sabtu, 4 Pebruari 2017 kemarin. Dalam disepakti, semua ulama Madura menolak dengan tegas gagasan tersebut.
“Kami dengan tegas menolak wacana itu. Tolong, kami orang Islam, baik ulama, kiai, da’i, ustad jangan dibatasi ruang gerak kami. Kami ini tidak ingin dipasung dan ditelikung. Biarkan kami berdakwah dengan bebas,” tegasnya, Senin, 6 Pebruari 2017.
Baca: Inilah Cerita Satir Sertifikasi Kiai yang Beredar di Media Sosial
https://www.koranmadura.com/2017/02/06/inilah-cerita-satir-sertifikasi-kiai-yang-beredar-di-media-sosial/
Selain itu Bukhori Maksum juga mengatakan, apabila wacana tersebut benar-benar diterbitkan, maka era saat ini akan lebih kelam dari era orde baru. “Dulu di masa orde baru baru saja, otoriternya tidak seperti itu,” teranganya.
Memang, kata Maksum, sejauh ini masih belum ada dampak dengan munculnya wacana itu. Namun apabila wacana tersebut dibiarkan tanpa dikritisi, maka tidak menutup kemungkinan akan benar-benar terealisasi. “Kami berharap Kemeterian Agama jangan coba-coba. Karena yang jelas, NU, Ulama, Kiai, Asatidz dengan tegas akan menolaknya,” tandasnya. (MUHLIS/BETH)
