SUMENEP, koranmadura.com – Potensi tempat wisata Pelabuhan Bintaro, Desa Longos, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura, terabaikan. Wisata laut ini juga jadi tempat bersandar ratusan perahu, yang cukup menghibur para pengunjungnya.
Perahu-perahu itu berasal dari luar daerah, seperti milik nelayan dari daerah Pasongsongan, Legung, Lombang, Kalianget, dan daerah lainnya. Mereka menyandarkan perahunya di Pelabuhan Bintaro, karena beberapa alasan.
Pertama, gelombang ombak di Pelabuhan Bin
taro terlihat tenang, sehingga aman bagi perahu-perahu mereka dari seretan arus deras di laut dan selamat dari kerusakan akibat dihantam gelombang besar yang ganas, seperti terjadi selama ini.
“Beda dengan perairan di Pasongsongan, Dungkek, Lombang, dan perairan lainnya yang biasanya ombaknya ganas, sehingga bisa-bisa merusak perahu mereka. Jadi, mereka biasanya merasa lebih aman menyandarkan perahunya di Pelabuhan Bintaro daripada ditempat lain,” kata Musawi, Rabu, 22 Februari 2017.
Kedua, masih kata salah seorang anggota BPD Longos itu, perahu-perahu itu biasanya menepi di Pelabuhan Bintaro selepas digunakan menangkap ikan di perairan Bintaro dan sekitarnya. Itulah sebabnya, Pelabuhan Bintaro juga dikenal sebagai salah satu TPI (tempat pelelangan ikan) terbesar mungkin di Sumenep.
Selain itu, Pelabuhan Bintaro juga banyak didatangi oleh para wisatawan lokal, terutama ketika menjelang matahari tenggelam di ufuk barat dan mereka yang ingin melihat matahari terbit dari langit sebelah timur. “Meskipun tidak banyak, tapi tiap hari tidak pernah sepi dikunjungi oleh para wisatawan,” ujarnya.
Menurutnya, daya tarik Pelabuhan Bintaro bagi wisatawan, bukan hanya pantainya yang membentang hijau, dengan pagar pohon siwalannya, namun di tempat itu juga ada ponjuk yang diyakini konon menjadi tempat pertapaan Bindara Saot. “Sisa-sisa bangunan tempat pertapaannya, masih bisa dilihat hingga saat ini, meskipun sudah tidak terawat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Musawi menjelaskan, di pantai dekat ponjuk itu terdapat sumur ajaib, karena meskipun sumurnya berada di laut, namun airnya tawar. “Sayangnya, Pemda Sumenep tidak serius membangun potensi wisata di Pelabuhan Bintaro ini,” ujarnya. (RAH)
