SUMENEP, koranmadura.com– Jumat, 10 Februari 2017, sekitar pukul 10.00 WIB, Fitri terlihat tiduran di atas kapal motor Dharma Bahari Sumekar (DBS) I. Dia bersama orangtuanya adalah salah satu calon penumpang kapal tujuan Kepulauan Kangean yang tertahan akibat cuaca ekstrem di wilayah perairan Sumenep selama beberapa hari terakhir.
Fitri merupakan murid di salah satu sekolah dasar (SD) di Pulau Kangean. Saat ini dia duduk di kelas II. Namun karen tertahan di pelabuhan, sudah beberapa hari ini ia tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa.
Menurutnya, sudah lebih dari satu minggu tidak bisa masuk sekolah. Sehingga banyak mata pelajaran yang tertinggal. Karena itu, Fitri mengaku ingin cepat-cepat pulang ke rumahnya dan kembali masuk sekolah. “Kangen sekali,” katanya, saat ditanya apakah kangen kepada teman-temannya di sekolah, Jumat, 10 Februari 2017.
Fitri berada di kapal bersama dengan ibunya, Trisnawati. Dia bertahan di kapal sudah sejak tujuh hari yang lalu. Menurut Fatimah, dirinya bersama sang anak memilih bertahan karena sudah tidak memiliki uang untuk membayar tempat menginap. “Tidak ada uang, Mas,” katanya.
Meski sudah lama tertahan di Pelabuhan Kalianget dia mengaku masih bersyukur. Pasalnya, untuk makan dan minum sehari-hari sudah ada yang menanggung, yakni Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep. Menurutnya, dinas dimaksud memberikan bantuan makan dan minium tiga kali dalam sehari.
Sementara untuk aktifitas lainnya, seperti mandi, mencuci, dan menjemur pakaiannya, semuanya dilakukan di atas kapal. “Ya, dilakukan di sinilah, di atas kapal,” ujar perempuan asal Mojokerto yang bersuami warga Pulau Kangean itu kepada sejumlah awak media yang menemuinya.
Mengenai buah hatinya yang tidak bisa masuk sekolah selama beberapa hari ini, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. “Mau bagaimana lagi? Terpaksa libur panjang. Karena kapalnya tidak bias berangkat,” pungkasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun koranmadura.com, hingga saat ini ketinggian ombak di perairan Kangean antara 2 hingga 4 meter. Sedangkan di perairan Masalembu 1,5 meter hingga 3,5 meter. Kondisi tersebut diperkirakan masih akan bertahan sampai tanggal 13 Februari. (FATHOL ALIF/BETH)
