SUMENEP, koranmadura.com – Bantuan pengembangan bawang merah jenis lokal 2017 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bertumpu di Kecamatan Rubaru. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Holtikultura, dan Perkebunan Sumenep, tahun ini mendapatkan bantuan pengembangan bawang merah lokal sebanyak 30 hektare.
Bantuan tersebut akan disalurkan pada 60 kelompok tani yang tersebar di 31 desa di 10 kecamatan wilayah daratan. Perinciannya, Kecamatan Rubaru terdapat sebanyak 22 poktan penerima yang tersebar di empat desa, Kecamatan Ganding ada lima poktan calon penerima yang tersebar di tiga desa, dan Kecamatan Saronggi sebanyak 3 poktan yang tersebar di dua desa.
Sementara di Kecamatan Bluto terdapat empat poktan di tiga desa, Kecamatan Pasongsongan terdapat 4 poktan di 4 desa, Kecamatan Dasuk terdapat 3 poktan yang tersebar di tiga desa, Kecamatan Ambunten ada enam poktan tersebar di enam desa, Kecamatan Batuan terdapat dua poktan yang tersebar di dua desa, dan di Kecamatan Manding ada tiga poktan di tiga desa.
“Kalau dilihat dari jumlah kelompok penerima, terbanyak Kecamatan Rubaru,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian, Holtikultura, dan Perkebunan Sumenep, Habe Hajat, Jumat, 3 Maret 2017.
Menurutnya, salah satu alasan bertumpunya bantuan bawang merah di Kecamatan Rubaru karena tidak hanya bersifat budi daya, melainkan juga ada penangkar, sementara di kecamatan tidak. “Di Rubaru sebanyak 20 persen adalah penangkar,” jelasnya.
Dilihat dari segi luas lahan tahun ini ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 2015 Sumenep mendapatkan bantuan sebanyak 50 hektare. Tahun ini hanya 30 hektare. “Sebenarnya tahun ini Sumenep dapat bantuan 80 hektare, tapi ada pengurungan dari pusat sebanyak 50 hektare,” ucapnya.
Sementara anggaran untuk program itu sebesar Rp 1.200.000.000 dengan asumsi setiap poktan penerima dianggarkan sebesar Rp 20 juta. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembibitan, pupuk, dan sejumlah bantuan yang lain.
Sedangkan proses pengadaan bantuan itu akan dilakukan dengan cara lelang. Pelaksanaan lelang Dinas Pertanian, Holtikultura, dan Perkebunan akan bekerja sama dengan LPSE. Proses lelang itu akan diajukan bulan depan. “Setiap hektare, anggarannya Rp 40 juta. Jadi, karena setiap kelompok setengah hektare, maka anggaran yang didapat Rp 20 juta,” jelasnya.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada semua kelompok penerima untuk memanfaatkan bantuan itu semaksimal mungkin sehingga bantuan tersebut bisa memberikan manfaat bagi petani bawang. “Juga harus jeli saat menerima bantuan. Jika memang tidak sesuai dengan daftar dari Pemerintah lebih baik ditolak,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH)
