SAMPANG, koranmadura.com – Peserta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang mendapatkan bantuan mesin penggilingan tepung dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mendapatkan motivasi kewirausahaan dari Pembina LSM Madura Development Watch (MDW), Moh. Hasan Jailani, Senin, 13 Maret 2017.
Mamak begitu biasa disapa mengatakan, bantuan yang diterima harus benar-benar dikelola sebaik mungkin agar memberikan manfaat bertambahnya penghasilan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Tidak semua orang mendapatkan bantuan seperti ini (mesin penggilingan tepung). Jadi, pergunakan sebaik mungkin. Jangan disalahgunakan apalagi dijual,” pesan Mamak.
Sifat amanat harus dikedepankan, sambung pria yang juga aktif dalam organisasi NU Sampang ini. Menurutnya, bantuan tersebut merupakan amanat. Kepercayaan yang telah diberikan oleh Dinsos harus dilaksanakan.
“Jadi jangan marah kalau Dinsos marah dan tidak percaya lagi kalau amanatnya tidak dijalankan,” sambungnya.
Mamak diundang oleh Dinsos karena pernah terjun dalam dunia usaha rumahan seperti berjualan camilan, warung bebek, batik, dan las ini. Dia mengungkapkan, dalam memulai suatu usaha, harus berani, sabar, dan dimulai dari yang kecil sehingga menjadi besar. Tidak mungkin usaha langsung besar.
“Jadi, jangan pernah takut memulai hal baru. Dalam berwirausaha jangan menunggu, tapi harus menjemput,” tukasnya.
Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsosnakertrans, Insriyani Krisnawati mengatakan kegiatan yang dikemas dalam pelatihan keterampilan berusaha bagi fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, diikuti oleh 40 peserta yang dibagi dalam 8 kelompok di antaranya dari Kecamatan Pangarengan, Torjun, Jrengik, dan Camplong.
“Bantuan mesin penggilingan tepung ini diharapkan menambah pendapatan masyarakat. Jadi, saat suaminya tidak sedang bertani, istrinya masih memiliki penghasilan dari penggilingan ini,” jelas wanita yang dipanggil Ibu Titik. (NWW/RAH)