SUMENEP, koranmadura.com – Pendistribusian soal ujian nasional berbasis pensil dan kertas (UNPK) bisa tanpa menggunakan jasa aparat keamanan (polisi). Itu jika di internal sekolah penyelenggara mampu melakukan pengamanan sendiri.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, Ashari menjelaskan di kabupaten paling timur Pulau Madura masih ada 12 SMA yang tak bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Semuanya berada di wilayah kepulauan.
SMA yang belum bisa menyelenggarakan UNBK tahun ini, menurutnya, tetap menggunakan sistem UNPK. “Semua SMA yang belum bisa melaksanakan UNBK ada di kepulauan. Kalau di daratan di Sumenep 100 persen bisa melaksanakan UNBK,” kata Ashari, Jumat, 31 Maret 2017.
Sementara terkait pendistribusian soal ujian kepada sekolah penyelenggara UNPK, menurut Ashari, akan dilakukan lebih awal. Hanya saja dia tak menyebutkan hari atau tanggal pastinya.
Soal ujian itu akan didistribusikan dari gudang penyimpanan soal di provinsi ke cabang. Dari kantor cabang di Sumenep kemudian akan didistribusikan kepada masing-masing sekolah penyelenggara di kepulauan.
“Secara ketentuan, sekarang sebenarnya tidak menyentuh ke wilayah pengamanan. Tapi, kalau sekolah merasa tidak mampu melakukan pengamanan secara internal, bisa saja berkoordinasi dengan pihak keamanan,” tambahnya.
Tahun ini, jadwal pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA-SMK Negeri/Swasta tidak bersamaan. Pelaksanaan UNBK SMK dijadwal lebih awal dari SMA. Jadwal pelaksanaan UNBK untuk SMK Negeri/Swasta ialah mulai 3 sampai 6 April 2017.
Sedangkan UNBK untuk SMA Negeri/swasta masih akan dilaksanakan pada 10 sampai 14 April 2017. “Pelaksanaan UNBK untuk SMK dan SMA tahun lebih dulu SMK,” ucapnya. (FATHOL ALIF/RAH)
