JAKARTA, koranmadura.com – Massa aksi 313 ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, untuk menunaikan salat magrib. Usai salat, massa berangsur membubarkan diri.
Sekitar pukul 18.30-18.45 WIB, Jumat, 31 Maret 2017, massa mulai meninggalkan Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Massa pulang dengan bus rombongan, kendaraan pribadi, hingga transportasi massal. Massa aksi 313 membubarkan diri dengan tertib.
Arus lalu lintas terpantau ramai lancar di sekitar Jl Banteng Barat menuju Jl Ir H Juanda. Ada polisi bersiaga mengatur lalu lintas.
Saat aksi di Patung Kuda, massa sempat menuntut kembali pembebasan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al Khaththath. Mereka menyatakan apabila hingga esok (1/4) Al Khaththath belum dibebaskan, mereka akan mendatangi Mako Brimob.
Menko Polhukam Wiranto sempat mengatakan akan menghubungi Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menanyakan bukti-bukti terkait dugaan makar yang dituduhkan kepada Al Khaththath.
Menurut Wiranto, apabila tidak ada bukti yang mencukupi pihak kepolisian pasti akan membebaskan Al Khaththath dan 4 rekannya yang lain.
“Saya sampaikan, nanti segera saya akan koordinasi dengan Kapolri apakah sudah cukup bukti-bukti untuk menangkap para ulama itu. Kalau memang bukti-bukti tidak cukup maka akan diproses untuk dibebaskan, itu pasti,” ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jumat (31/3).
Wiranto Jelaskan Jokowi
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menerima massa aksi 313. Menurutnya, Jokowi sama sekali tidak menganggap remeh massa aksi 313.
“Presiden tidak menerima langsung bukan menganggap remeh umat, bukan karena tidak menerima aspirasi masyarakat secara pribadi. Ini karena jika Pak Jokowi menerima semua harus bertemu dengannya setiap hari, tentu akan sangat repot,” kata Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Wiranto mengaku Jokowi telah menunjuknya sebagai perwakilan resmi untuk menerima aspirasi dari massa aksi 313. “Presiden menyerahkan kepada saya untuk mendengarkan aspirasi, untuk secara resmi ditunjuk mewakilinya,” ujarnya.
Lebih lanjut Wiranto mengatakan mau menerima perwakilan massa aksi 313 karena aksi berlangsung tertib. Dia pun menyebut ada 3 tuntutan dari massa aksi 313 yang diterimanya.
“Karena demo tertib, makanya saya bersedia menerima. Kita telah mengadakan tukar pikiran yang intens, kita menemui titik temu. Tuntutan demonstran, pertama, jangan sampai ada kriminalisasi ulama; kedua, minta bertemu Presiden; ketiga, masalah Ahok yang diminta supaya pemerintah tegas memberhentikan Ahok karena berlandaskan undang-undang,” ucap Wiranto.
Dia pun menegaskan tidak bertemunya Jokowi dengan massa aksi 313 bukanlah bentuk ketidakpedulian pemerintah. Wiranto menjamin apa yang disampaikan perwakilan massa aksi 313 akan disampaikan olehnya kepada Jokowi.
“Seolah pemerintah tidak peduli, tidak demikian. Presiden bukan tidak mau menerima. Saya representasi resmi pemerintah. Pasti saya sampaikan kepada Presiden apa yang disampaikan dan alhamdulillah mereka percaya pada saya,” tutur Wiranto. (detik.com)