PAMEKASAN, koranmadura.com – Subaidi (39) dan Umratun (26), warga Dusun Daja, Desa Gukul, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menderita penyakit lumpuh sejak lahir. Selama ini kakak dan adik itu hanya bisa terbaring di atas kasur.
Buah hati dari pasangan suami-istri (Pasutri) almarhum Salim dan Admani tersebut belum pernah di bawah ke Puskesmas maupun ke RSUD, sekalipun kondisinya sangat memperihatinkan.
Mirisnya, kadang kedua penderita penyakit lumpuh itu hanya diberi makan kerupuk selama dua hari berturut-turut, karena kudua orang tuanya tidak lagi punya uang untuk beli beras dan semacamnya.
Sejak tiga bulan yang lalu, Admani harus berjuang sendiri merawat kedua anaknya, setalah suaminya Salim meninggal dunia. Sejak itu juga, kondisi ekonomi keluarganya semakin buruk.
Bahkan, Admani mengaku tutup lubang gali lubang demi merawat anaknya. Saat ini, ia memiliki utang 8 juta lebih kepada warga sekitar.
“Sejak lahir sudah seperti ini, Pak. Lumpuh, ya gimana lagi, harus saya merawat,” tutur Admani, saat menerima kunjungan dari anggota DPR RI Dapil Madura, Kholilurrahman, Selasa, 11 April 2017.
Hingga hari, Admani belum mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan. “Belum ada bantuan,” tutur Admani.
Kepada awak media, Kholilurrahman menyampaikan tujuan kunjungannya ke rumah keluarga Admani untuk mencarikan solusi bagi masyarakat miskin yang sedang menderita penyakit parah.
“Terus terang, saya sangat prihatin terhadap kondisi Subaidi dan Umratun. Mereka lumpuh sejak lahir. Insyaallah saya akan carikan solusinya,” terangnya. (RIDWAN/RAH)