PAMEKASAN, koranmadura.com – Arema FC ditahan imbang 1-1 tamunya,Madura United, pada laga lanjutan Liga 1 di stadion Kanjuruhan, Minggu, 14 Mei 2017.
Pada pertandingan ini, Madura United unggul lebih dulu melalui tandukan Dane Milovanovic di menit 52′. Sementara gol tuan rumah disarangkan Cristian Gonzales di menit 71′.
Namun gol Cristian Gonzales dari hasil eksekusi penalti itu dinilai kurang elok oleh Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi.
Menurut AQ, sapaan akrab Achsanul Qosasi, sejatinya tim berjuluk Sape Kerrab layak memenangkan pertandingan jika wasit tidak memberikan hadiah penalti kepada Arema. Keputusan tersebut sangat kontroversial.
Akibatnya, Fabiono Baltrame melakukan protes ketika wasit memutuskan Odemwingie melakukan pelanggaran di area terlarang hingga memberikan hadiah penalti untuk Arema FC.
“Situasi di lapangan pertandingan kurang mengenakan. Pemain terpaksa kami panggil untuk menenangkan suasana yang terlihat panas. Mereka harus ditenangkan agar bisa melanjutkan pertandingan,” kata Achsanul Qosasi, Senin, Mei 2017.
Dia menjelaskan, keputusan wasit menimbulkan banyak penafsiran dalam memberikan penelti kepada tuan rumah. “Pertandingannya kurang elok, tetapi kami bangga karena pemain Madura United menjalani pertandingan dengan baik,” ungkanya.
Di sisi lain, AQ memberikan apresiasi kepada marquee player Madura United, Peter Osaze Odemwingie tampil bagus dalam laga tersebut meskipun tidak menciptakan gol.
“Marquee player kedua tim yang bertanding tadi, sama-sama hebat dan menunjukkan kelasnya. Peter Odemwingie terus menunjukkan performa dengan sangat baik,” pungkasnya. (RIDWAN/MK)