SUMENEP, koranmadura.com – PT Garam Persero Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menargetkan bisa memproduksi sebanyak 350 ribu ton pada 2017. Hal itu dikatakan oleh Direktur Produksi PT Garam, Budi Sasongko. “Optimis bisa capai target hingga akhir tahun nanti,” katanya.
Saat ini, PT Garam memiliki luas area pegaraman sebanyak 5.200 hektare tersebar di empat lokasi. Di antaranya, Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, seluas 2 ribu hektare dan di Gresik Putih, Gapura, Sumenep, seluas 700 hektare.
Selain di Sumenep, PT Garam juga memiliki lahan pegaraman di Kabupaten Pamekasan seluas seribu hektare dan Kabupaten Sampang seluas 1.700 hektare.
Dari empat lokasi pegaraman di Madura ini baru memproduksi sebanyak 13 ribu ton garam. Produksi garam baru mulai pada 10 hari terakhir, karena masih turun hujan di wilayah pegaraman milik PT Garam.
“Sejak Agustus hingga dekade ketiga Desember ini, kami target minimal bisa memproduksi garam sebanyak 225 ribu ton khusus di empat lokasi itu” ucapnya.
Selain di Madura, PT Garam memiliki lahan di Pulau Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan luas lahan 400 hektare. Untuk lahan di luar Madura itu ditargetkan bisa berproduksi sebanyak 20 ribu ton.
“Hingga saat ini baru terealisasi sebanyak 1.500 ton. Jadi, hingga akhir masa produksi tahun ini kemungkinan besar bisa mencapai target,” ucapnya.
Pihaknya berharap ke depan cuaca membaik. Diakuinya beberapa hari terakhir masih terjadi mendung sehingga menghambat produksi garam. Produksi garam membutuhkan panas matahari.
Saat ini, lanjut Sasongko, 30 persen dari jumlah lahan itu telah menggunakan geomembran. “Sisanya masih tanah biasa,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH)