SUMENEP, koranmadura.com – Kepolisian Resort Sumenep, Madura, Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Fadillah Zulkarnaen menyebut Sumenep tidak masuk rawan konflik. Kendati demikian, Korps Bhayangkara tetap melakukan antisipasi mengingat pesta demokrasi di daerah lain sering berujung konflik berkepanjangan.
“Berdasarkan pemetaan sementara Sumenep termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan konflik yang minim. Kalau pun ada, potensi kerawanan lebih diakibatkan sebagai dampak dari kondisi geografis, karena Sumenep terdiri dari berbagai pulau,” katanya.
Sumenep memiliki 334 desa/kelurahan yang tersebar di 27 kecamatan daratan dan kepulauan. Sementara jumlah pulau mencapai 126 pulau, 48 pulau diantaranya berpenghuni.
Guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak dinginkan, Polres Sumenep akan menerjunkan sebanyak sekitar 700 personel.
Jumlah tersebut sangat tidak ideal mengingat jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang mencapai ribuan. “Ada keterbatasan jumlah personel, misalnya jika dibandingkan dengan jumlah tempat pemungutan suara pilkada Jawa Timur 2018 yang telah ditetapkan sebanyak 2.400 unit,” jelasnya.
Menurutnya, sejak awal 2018 pihaknya selalu mengingatkan supaya polisi meningkatkan kondisi yang terjadi disekitarnya. Untuk sementara yang masih terus mendapat pengawasan khusus di wilayah Kecamatan Guluk-guluk. Sebab beberapa waktu lalu Balai Desa Guluk-guluk dilempari bondet orang yang tak dikenal.
Pilgub Jatim bakal digelar pada Juni 2018. Saat ini terdapat dua pasangan bakal calon yang mendaftar ke KPU Provinsi Jawa Timur, yakni Syaifullah Yusup – Puti Guntur Sukarto dan Khafifah Indah Parawansah – Emil Dardak. (JUNAIDI/FAIROZI)