PAMEKASAN, koranmadura.com – Persepam Madura Utama (Persepam MU) belum memutuskan untuk mengikuti turnamen Piala Indonesia musim ini. Pasalnya, club yang kini menjadi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan ini mengalami krisis finansial pasca dekradasi ke Liga 3 musim lalu.
Plt Ketua PSSI Pamekasan, Hamzah Saleh mengatakan, Persepam MU membutuhkan dana miliaran rupiah untuk mengikuti turnamen Piala Indonesia. Sementara kondisi finansial club sangat tidak memungkinkan ikut turnamen tersebut.
“Terus terang saya bingung, kalau kita tidak ikut di Piala Indonesia posisi kita semakin terancam. Saya sebagai pemegang kekuasaan di PSSI bingung juga, Persepam tidak ikut khawatir semakin terpuruk, kalau ikut siapa yang mau mendanai,” kata Hamzah Saleh, Rabu, 2 Mei 2018.
Krisis keuangan yang terjadi di internal Persepam MU ini telah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, namun sampai saat ini belum ada respon.
“Karena saya bingung dengan pendanaan ini, akhirnya saya bilang ya udah cantumkan ikut dulu dari pada nanti dikenakan sanksi oleh PSSI. Setelah saya nyatakan mau ikut, saya merapat lagi ke Komisi IV tadi, tapi saya tidak ketemu. Bagaimana mau melakukan persiapan, wong manajemennya saja tidak ada,” terangnya.
Hamzah juga menjelaskan kepada DPRD, meskipun Persepam MU terdegradasi ke Liga 3 tetap bermain di level Nasional. Sehingga jika tidak ikut pada Piala Indonesia tersebut khawatir akan diulang dari awal dengan mengikuti turnamen dari tingkat regional.(RIDWAN/D4n/VEM)