PONTIANAK, koranmadura.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak saat bulan Ramadan semakin gencar melakukan razia terhadap rumah kos untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Hal itu disampaikan Kasatpol PP, Syarifah Adriana. Menurutnya, target Razia adalah tempat hiburan malam, karaoke dan rumah-rumah kos. “Bulan puasa ini kita inten menertibkan tempat hiburan malam, karaoke dan rumah kos,” ucap Kasatpol PP, Syarifah Adriana saat diwawancara.
Syarifah Adriana menegaskan, selama bulan Ramadan ini masih banyak ditemukan pelanggaran dilakukan oleh oknum-oknum terhentu, terutama yang terjaring tengah berduaan di kamar indekos saat dilakukan razia. “Selama bulan Ramadhan ini masih banyak pelanggaran, terutama yang rumah kos,” ujarnya.
Dia menceritakan sejak awal Ramadan hingga hari ini, setidaknya ada 30 orang yang diamankan dan diberikan Tindak Pidana Ringan (Tipiring) karena kedapatan tengah berduaan di dalam kamar indekos.
“Bisa jadi mereka merasa aman karena dulu dua kali seminggu, tapi sekarang setiap hari sehingga selalu kita temukan dan tertangkap. Sepanjang Ramadan ini sudah 30 orang yang tertangkap dan tersebar dibeberapa kos yang ada di Kota Pontianak,” paparnya.
Meskipun saat digerebek mereka tak kedapatan tengah berbuat asusila tapi dalam aturan yang ada tidak boleh ada yabg berlawanan jenis berduaan di dalam kamar.
“Kita tidak menuduh mereka mesum, tapi karena sudah berduaan menginap di dalam kamar ya kita amankan dan tipiring,” tegasnya.
Mereka yang terjaring tetap diberi tipiring dan tipiring sendiri dilaksanakan setiap Rabu dan Kamis, jika mereka terjaring sebelumnya maka KTP yang bersangkutan ditahan dan menjadi jaminan. Mereka yang terjaring diindekos tengah berduaan, rata-rata bukanlah warga Pontianak, berdasarkan data yang ada, mereka banyak dari Kabupaten lain.
Memang tak ditampikan ada beberapa orang dari pasangan tersebut adalah warga Pontianak, namun yang mendominasi adalah warga daerah. “Kebanyakan memang orang luar Pontianak, dengan berbagai alasan, numpang tidur, ketemu teman dan belajar sama-sama,” ucapnya.
Sebagian besar mereka yang terjaring itu juga merupakan mahasiswa yang berasal dari daerah dan kini tengah menuntut ilmu di Pontianak “Sedangkan untuk tempat hiburan malam sampai hari ini belum ada pelanggaran. Kita di Satpol PP ada namanya tim non muslim, yang bergerak dari pukul 17.30-19.30 WIB untuk memantau, sedangkan yang muslim beribadah,” ujarnya. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DAN)