JAKARTA, koranmadura.com – Toyota disebut akan menyuntikkan dana sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,3 triliun ke Uber terkait pengembangan teknologi mobil otonom.
Suntikan dana dari Toyota itu membuat valuasi Uber menjadi USD 72 miliar, atau sedikit lebih tinggi ketimbang valuasi Uber pada Desember lalu saat 20% sahamnya diambil oleh Softbank.
Suntikan dana dari Toyota ini bisa dibilanglah angin segar baru Uber karena sebelumnya mereka mulai mengendurkan proyek pengembangan mobil otonomnya, yaitu setelah kecelakaan maut pada Maret lalu di Tempe, Arizona, Amerika Serikat, yang menewaskan seorang pejalan kaki yang tengah menyeberang jalan.
Ini bukan pertama kalinya Toyota menyuntikkan dana ke Uber. pada 2016 lalu, pabrikan asal jepang itu mengumumkan sebuah kerja sama strategis dengan Uber, di mana pengemudi Uber bisa membeli mobil Toyota secara kredit, dan membayarnya langsung dari pemasukannya dari Uber.
Toyota sendiri belakangan ini sangat menyeriusi teknologi mobil otonom. Mereka baru-baru ini mendirikan Toyota Research institute yang tugas utamanya untuk mengembangkan teknologi AI, terutama dalam dua aspek. yaitu mobil otonom dan robot pembantu untuk di rumah.
Pada awal 2018 ini mereka juga mengumumkan rencananya untuk membuat pabrik sangat besar di Michigan, Amerika Serikat untuk melakukan pengujian mobil otonom yang dinilai terlalu berbahaya jika dilakukan di jalanan publik, demikian dikutip dari The Verge, Selasa, 28 Agustus 2018. (DETIK.com/ROS/VEM)